Bagikan:

JAKARTA - Sekitar 3.665 kepala keluarga tersebut tidak lagi menerima bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Berkurangnya bantuan itu disebabkan perekonomian mereka telah meningkat.

"Saat ini sebanyak 5.700 keluarga yang menerima PKH, berkurang 665 keluarga dibandingkan sebelumnya sebanyak 6.365 keluarga," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Eli Susbenti di Mukomuko, Sabtu, dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan sebanyak 665 keluarga tidak lagi menerima PKH, karena tidak ada komponen lagi seperti anak sekolah dan ekonomi keluarga ini sudah mapan.

Kemudian, ada juga keluarga yang memiliki usaha sendiri, sehingga dia dimasukkan dalam program pahlawan ekonomi atau pena, dia dikasih bantuan modal usaha, sehingga dia keluar dari kepesertaan PKH.

Selanjutnya, katanya, keluarga yang menerima BPNT ada juga yang keluar, dari sekitar 15.000 keluarga menjadi 12.000 keluarga, atau berkurang sekitar 3.000 keluarga. Alasan keluar sebagai penerima BPNT, karena sudah mapan dan ada yang sudah meninggal dunia.

Ia mengatakan bantuan sosial berupa uang yang diterima oleh setiap keluarga yang menerima PKH dengan BPNT berbeda.

Ia menambah jika penerima BPNT menerima bantuan sosial sama semua, yakni sebesar Rp200.000 per bulan, sedangkan penerima BPNT menerima bantuan komponen anak sekolah, semakin tinggi tingkatan sekolahnya, semakin besar.

"PKH sesuai komponen. Kalau anak SD setiap triwulan atau tiga bulan sekali menerima bantuan sebesar Rp375 ribu dan anak SMA Rp500 ribu," ujarnya.