JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Hari Rabu, pihaknya berhasil mengirimkan pasokan medis ke Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza, misi pertama mereka ke bagian utara daerah kantong Palestina tersebut dalam dua minggu terakhir.
"Di tengah peperangan sengit yang sedang berlangsung, WHO dan mitra masih berhasil mencapai Rumah Sakit Al-Ahli di kota Gaza. Misi pertama ke bagian utara Jalur Gaza sejak 13 Mei," kata Tedros, dikutip dari CNN 30 Mei.
Tedros menerangkan, sekitar "15.000 liter bahan bakar, 14 tempat tidur rumah sakit, obat-obatan dan pasokan trauma untuk memenuhi kebutuhan 1.500 orang" telah dikirim.
"Rumah sakit Al-Ahli melayani dua kali lipat dari jumlah orang yang seharusnya, dan kekurangan pasokan bedah yang penting," ungkap Tedros.
"Tidak ada operasi penyelamatan nyawa yang dapat dilakukan pada malam hari karena kurangnya staf khusus," sambungnya.
Sementara itu, rumah Sakit Al-Ahli mengatakan kepada CNN, bahan bakar yang diterima dari misi tersebut hanya cukup untuk 10 hari.
Penjabat direktur rumah sakit Dr. Fadel Naeem mengatakan, pihaknya menerima 14 tempat tidur. Namun, kebutuhan mereka 100 tempat tidur.
BACA JUGA:
Misi bantuan ke Gaza utara juga mengawal lima ambulans dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, menurut Tedros.
"Karena penundaan di sebuah pos pemeriksaan, misi tersebut tidak dapat mengakses Rumah Sakit Bantuan Umum di dekatnya. Kerusakan jalan, kurangnya akses yang aman dan bahan bakar untuk misi terus menghambat pergerakan ke utara. Kota ini penuh dengan puing-puing dan sampah," kata Tedros, seraya mengulangi ‘seruan gencatan senjata.’