Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Robert Golob mengatakan, Pemerintah Slovenia akan mempertimbangkan proposal untuk mengakui negara Palestina pekan ini.

PM Golob dalam sebuah pernyataan mengatakan, pertemuan pemerintah pada Hari Kamis akan mempertimbangkan meneruskan "pengakuan Palestina" ke badan legislatif negara tersebut untuk mendapatkan persetujuan.

"Sementara itu, kami akan terus berkoordinasi dengan sekelompok negara yang berpikiran sama untuk menciptakan tekanan maksimal untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera," kata PM Golob, melansir CNN 28 Mei.

"Sebagai anggota Dewan Keamanan (PBB) yang bertanggung jawab, kami mempunyai kewajiban untuk melakukan segala daya kami untuk mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah," lanjutnya.

Sebelumnya, PM Golob memprakarsai proses "pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat" pada 9 Mei.

Pada Hari Minggu, Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon mengatakan kepada Al Jazeera: "Kami telah memutuskan bahwa kami memiliki kewajiban moral, setidaknya tugas simbolis, untuk memberikan harapan kepada Palestina dengan langkah pengakuan lebih lanjut ini."

Menlu Fajon menambahkan, ada kebutuhan untuk membantu "mereformasi otoritas Palestina di Ramallah agar suatu hari nanti bisa mengendalikan Gaza,", berharap itu akan diikuti oleh negara-negara lain.

Diketahui, tiga negara Eropa, Spanyol, Norwegia dan Irlandia secara resmi mengakui Negara Palestina pada Hari Selasa, bergabung dengan lebih dari 140 negara yang telah mengakui Palestina sejak tahun 1988.