Bagikan:

AGAM - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Antokan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membutuhkan dana sebesar Rp13,68 miliar untuk penanganan fasilitas yang rusak pascabencana alam banjir yang melanda daerah itu pada 11 Mei.

"Kami membutuhkan dana untuk memperbaiki fasilitas pendukung yang rusak," kata Direktur PDAM Tirta Antokan Agam Wahyu Tanaka di Lubuk Basung, dilansir ANTARA, Sabtu, 25 Mei. 

Ia mengatakan dana Rp13,68 miliar itu untuk memperbaiki lima unit Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Kelima SPAM itu berada di Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua kondisi rusak berat dengan dana Rp3,78 miliar dan SPAM Nagari atau Desa Cangkiang Kecamatan Ampek Angkek kondisi rusak berat dengan dana Rp1,94 miliar.

Sementara SPAM Baso Kecamatan Baso kondisi rusak berat dengan dana Rp2,66 miliar, SPAM Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung kondisi rusak berat dengan dana Rp2,73 miliar dan SPAM IV Batu Kambing Kecamatan Ampek Nagari kondisi rusak berat dengan dana Rp2,55 miliar.

"SPAM kondisi rusak berat dan segera diperbaiki agar pendistribusian air bersih lancar ke pelanggan," katanya.

Ia menyebut SPAM itu rusak akibat terkena banjir lahar dingin dan material tanah longsor setelah curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, Sabtu (11/5).

 

 

Dengan kondisi itu, mengakibatkan pompa produksi hangus, jaringan pipa distribusi hanyut, jembatan pipa hanyut, sambungan rumah hilang dan intake sumber air rusak. 

"Pendistribusian air bersih ke pelanggan terganggu dan kita melakukan pendistribusian air ke pelanggan menggunakan mobil tangki," katanya.

PDAM Tirta Antokan telah melakukan penanganan secara darurat dengan cara melakukan penyambutan pipa yang putus, melakukan gotong royong membersihkan material longsor dan lainnya.

Setelah itu mengusulkan dana untuk memperbaiki SPAM yang rusak ke pemerintah.

"Mudah-mudahan direlokasi pemerintah, sehingga pendistribusian air bersih bisa lancar ke pelanggan," katanya.