Bagikan:

AMBON - Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease Kombes Driyano Andri Ibrahim mengatakan,  perkelahian antara warga yang sering terjadi seperti di kawasan Arbes, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon) akibat masyarakat sering mengabaikan hukum.

"Berbagai kejadian berbentuk pelanggaran hukum ataupun konflik yang sering terjadi di Arbes merupakan gambaran dari karakter masyarakat yang sering mengabaikan hukum dan maunya main hakim sendiri," kata Driyano di Ambon, Antara, Rabu, 22 Mei. 

Penegasan Kapolresta disampaikan saat menghadiri pertemuan bersama Raja Negeri Batu Merah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan para ketua RW/RT di wilayah Arbes, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Pertemuan yang dilakukan pascainsiden bentrokan antara warga menyebabkan satu warga menderita luka potong dan satu lainnya luka panah di kawasan tersebut juga menghadirkan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ambon.

Ia menegaskan masyarakat seharusnya menghormati hukum dan percaya pada aparat hukum yaitu Polri dengan cara menyerahkan segala permasalahan  untuk diselesaikan penyidik. 

"Tidak perlu melakukan tindak tindak kekerasan sebagai bentuk aksi balas dendam dan lain sebagainya yang malahan dampaknya bisa mengakibatkan konflik besar yang sulit penyelesaiannya dan akan banyak pihak yang dirugikan akibat konflik," ujarnya.

Kapolresta juga mengimbau masyarakat tidak lagi mengkonsumsi minuman keras karena sumber dari kekacauan atau pelanggaran hukum. Termasuk menyimpan atau membawa serta menggunakan senjata tajam berupa parang, panah, pisau, tombak dan sebagainya. 

Dia minta para orang tua memberikan pendidikan budi pekerti, dan mengawasi pergaulan anak-anaknya. 

"Mereka juga punya daya juang yang tinggi untuk mengukir prestasi serta dapat menghindarkan diri dari penyalahgunaan minuman keras, narkoba dan lain lain. Jangan justru orang tuanya yang suka bikin rusuh dan bertikai, malahan jadi contoh buruk bagi generasi muda," ujarnya

Kapolresta juga berharap para tokoh masyarakat dan tokoh agama senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada masyarakat. 

"Kita juga telah menempatkan personel siaga di sekitar wilayah Arbes dan polisi terus berupaya untuk melakukan berbagai langkah guna menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas agar tetap kondusif," katanya.

Dalam pertemuan itu, Raja Batu Merah dan beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pemuda juga telah menyampaikan pendapat, harapan dan usulan, sehingga dicapai kesepakatan bersama.

Mereka bersepakat bahwa mulai saat ini apabila masih ada pelanggaran hukum agar diserahkan dan dipercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan seluruh elemen masyarakat di sekitar Arbes Batu Merah mendukung sepenuhnya langkah kepolisian.

Masyarakat di sekitar Arbes juga berjanji untuk tidak lagi melakukan aksi yang bisa mengarah konflik ataupun pelanggaran hukum.

Di akhir pertemuan tersebut, telah disetujui dan disepakati bersama seluruh masyarakat yang hadir, dan semua warga berharap pelaku penganiayaan yang dari beberapa kali kejadian agar segera ditangkap.

Kemudian diharapkan anggota Polri intensif melakukan patroli serta pemantauan langsung di lokasi rawan kejadian pertikaian, terutama di sekitar wilayah RT 05 ,06 dan RT 01,02 di Arbes yang sering bertikai hingga jatuh korban.

Warga pun berharap ada penempatan polisi di beberapa lokasi yang rawan di Arbes agar dapat menjaga jangan sampai terjadi aksi penyerangan dari setiap kelompok lokasi di Arbes.