Bagikan:

JAKARTA - Warga negara Inggris yang meninggal karena turbulensi sangat keras dalam pesawat Singapore Airlines diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Pria ini meninggal pada usia 73 tahun dalam penerbangan dari London ke Singapura.

General Manager Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn, mengatakan pria tersebut meninggal di dalam pesawat.

Penyebab kematiannya masih harus didiagnosis oleh dokter. Tapi pria tersebut menderita penyakit jantung.

“Ini pertama kalinya di Thailand terjadi turbulensi yang menyebabkan hilangnya nyawa,” kata Kittikachorn dikutip CNN, Selasa, 21 Mei.

Pesawat ini membawa 211 penumpang dan 18 awak berada di dalamnya. Pesawat kemudian mendarat di Bangkok pada pukul 15.45 waktu setempat, Selasa, 21 Mei.

“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan,” kata maskapai.