Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Israel merangsek ke kamp Jabalia di Gaza utara, menghancurkan distrik permukiman dengan pemboman tank dan udara. Sementara serangan udara Israel menewaskan lima orang di kota Rafah.

Serangan Israel secara serentak di tepi utara dan selatan Jalur Gaza bulan ini telah menyebabkan eksodus baru ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka, dan sangat membatasi aliran bantuan, sehingga meningkatkan risiko kelaparan.

Di Jabalia, tentara Israel menggunakan buldoser untuk membersihkan toko-toko dan properti di dekat pasar lokal, kata penduduk, dalam operasi militer yang dimulai hampir dua minggu lalu.

Dilansir Reuters, Selasa, 21 Mei, Israel mengatakan pihaknya telah kembali ke kamp tersebut, tempat mereka mengklaim telah melenyapkan Hamas beberapa bulan lalu, untuk mencegah kelompok militan yang menguasai Gaza membangun kembali operasi militernya di sana.

 

Otoritas kesehatan dan Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan puluhan jenazah masih terjebak di bawah reruntuhan rumah dan di jalan-jalan di Jabalia, namun tim penyelamat belum dapat menjangkau mereka.

“Israel menghancurkan kamp tersebut di atas kepala rakyat, pemboman tidak pernah berhenti, dan dunia menyerukan lebih banyak makanan untuk masuk ke Gaza. Kami ingin menyelamatkan nyawa, bukan makanan tambahan,” kata Abu El-Nasser, seorang warga Jabalia, yang melarikan diri ke dekat Kota Gaza.