Bagikan:

JAKARTA - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di dunia menjadi kekhawatiran publik. Kekhawatiran ini mesti disampaikan orang tua kepada anak mereka dengan penjelasan yang mudah diterima. Apalagi, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar anak tidak belajar di sekolah, tapi di rumah untuk 

Psikolog Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim mengatakan, dalam memberikan edukasi tentang virus corona kepada anak, terutama balita, orang tua harus kreatif. Caranya bisa dengan alat peraga seperti boneka atau benda lainnya.

Dengan menggunakan media tersebut, para orang tua bisa menceritakan bahaya dan pola penyebaran COVID-19. Harapannya, buah hati mereka bisa mengerti tentang virus yang berasal dari China ini.

"(Pemahaman) itu dapat kita lakukan dengan cara yang sangat gampang dan sangat mudah yaitu menggunakan boneka atau menggunakan video lucu atau menggunakan sesuatu," ucap Rose Mini dalam jumpa pers yang disiarkan langsung melalui YouTube, Kamis, 19 Maret.

Ilustrasi (Pixabay)

Sementara, untuk memberikan pemahaman kepada anak yang lebih dewasa, bisa dengan cara berdiskusi. Dalam pembicara itu, orang tua harus memberikan seluruh informasi yang diketahui kepada anak. Sebelumnya, orang tua disarankan bertanya kekpada anak soal pengetahuan mereka tentang COVID-19.

Dari jawaban anak itu, orang tua jadi tahu dari mana memulai memberikan infomasi soal bahaya dan penyebaran virus corona. Dalam penyampaian informasi ini, orang tua tidak diperkenankan menceritakan jumlah kematian akibat virus ini. Alasannya, agar tak memberikan efek ketakutan kepada anak. Orang tua lebih dianjurkan menceritakan tentang penderita COVID-19 yang berjuang melawan virus ini dan sembuh serta kembali beraktivitas.

"Jangan memberikan informasi bahwa corona pasti akan mati. Hal ini tidak layak untuk diberikan kepada anak. Tetapi yang kita berikan adalah kita fokus pada pemahaman virus corona bisa dicegah dan disembuhkan. Tegaskan pula bahwa orang yang terkena virus sudah ada buktinya yang sembuh," kata Rose Mini.

Pola hidup sehat

Selain memberikan infomasi atau pemahaman soal bahaya dan penyebaran, para orang tua juga harus menyampaikan tata cata atau langkah-langkah pencegahan penularan virus tersebut. Para orang tua bisa memulai dengan cara meminta anak-anak mereka untuk menerapkan pola hidup sehat.

Contohnya, dengan menjaga kebersihan tubuh mulai dari makan makanan bergizi hingga berolaraga. Kemudian, tekankan juga kepada anak, dengan menjaga pola hidup yang baik, maka, tingkat penularan pun akan semakin kecil.

"Langkah selanjutnya adalah mengajak anak untuk menerapkan pola hidup sehat terapkan pola hidup sehat yang menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, termasuk makanan sehat dan olahraga," ungkap Rose Mini.

Ilustrasi (Pixabay)

Kemudian, sampaikan juga soal cara-cara ketika bertemu dengan orang lain. Anak-anak harus diajarkan untuk menjaga jarak dengan lawan bicara atau temannya. Selain itu, minta mereka juga untuk menggunakan masker dan mencuci tangan ketika memegang benda milik orang lain.

Namun, ketika penyampaian itu harus dibarengi dengan alasan mengapa harus mencuci tangan dan menjaga jarak. Sebab, yang ditakutkan adalah jika anak salah memahami informasi yang disampaikan.

"Beri tahu pada anak langkah-langkah pencegahan yang dilakukan agar tidak terkena virus ini, misalnya dengan cara rutin mencuci tangan, diajarkan juga dengan cara yang baik," tandas Rose Mini.