Bagikan:

BOGOR– Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan stempat melaksanakan Gebyar Deteksi Pamong Walagri untuk mencegah penyakit tidak menular dan memantau kesehatan jiwa di kalangan aparatur sipil negara (ASN) di daerahnya.

Pembukaan kegiatan Gebyar Deteksi Pamong Walagri dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) telah dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Bogor, pada Rabu 15 Mei.

"Kegiatan Gebyar Pamong Walagri kemarin, dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ibu Syarifah Sofiah dan dihadiri oleh jajaran pimpinan OPD di wilayah Kota Bogor, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jumat, 17 Mei.

Retno menerangkan, Pamong Walagri merupakan salah satu program inovasi Dinas Kesehatan Kota Bogor yang dimulai pada tahun 2018, dengan kegiatan utama berupa pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular dan Kesehatan jiwa bagi ASN Kota Bogor. Melalui kegiatan deteksi dini, pemantauan kesehatan berkala, dan rujukan secara berkesinambungan yang diselenggarakan setiap bulan Mei dan Oktober.

Hasil pengecekan dan hasil pemeriksaan serta deteksi dini akan terintegrasi dari Aplikasi Pamong Walagri dengan Simpeg Kota Bogor sehingga dapat diakses oleh ASN pada akun Simpeg masing-masing.

Kegiatan inovasi Pamong Walagri merupakan akronim dari “Pemeriksaan Kesehatan dan Melakukan Olahraga dengan Teratur Waspadai Gejala Gangguan Degeneratif secara Dini”.

Prrogram tersebut telah diperkuat dengan adanya SK Walikota Bogor nomor : 443.45-210 Tahun 2019 tentang pembentukan Pamong Walagri, dan di perbarui Puskesmas penanggung jawab pengelolaan kegiatan Pamong Walagri melalui Surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Nomor 800 /7125 – P2P tahun 2023 tentang Penetapan UPTD Pembina Perangkat daerah / Unit Kerja kegiatan Pamong Walagri.

Berdasarkan hasil kegiatan Pamong Walagri tahun 2023 yang dilakukan di Puskesmas Kota Bogor, dari 6.987 ASN Kota Bogor yang seharusnya dilakukan pemeriksaan deteksi faktor risiko PTM, hanya terdapat 2.303 ASN (32,96%) yang baru melakukan pemeriksaan.

Hal ini masih jauh dari target sasaran sedangkan prevalensi PTM seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi diprediksi akan terus berlanjut.

Untuk meningkatkan cakupan kegiatan Pamong Walagri tahun 2024, maka Dinas Kesehatan Kota Bogor melaksanakan Kick Off gebyar deteksi Pamong Walagri yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Bogor,

Sebagai langkah awal untuk deteksi dini faktor risiko PTM pada seluruh ASN di Kota Bogor yang berjumlah 7.972 orang, yang selanjutnya di ikuti oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain sesuai jadwal yang telah disepakati bersama Puskesmas penanggung jawab.

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan dukungan nyata dan kesadaran dari seluruh pimpinan dan jajaran OPD di wilayah Kota Bogor untuk menyukseskan Gebyar pamong Walagri dan dapat terlaksana dengan hasil yang sesuai target 100% ASN terskrining faktor risiko penyakit tidak menular.

Yakni mmemperoleh gambaran besaran masalah faktor risiko Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan jiwa yaitu: obesitas, suspek hipertensi, hiperkolesterol, suspek diabetus melitus, konsumsi rokok, dan indikasi masalah kesehatan jiwa terhadap ASN Kota Bogor, yang di informasikan hasilnya ke kepala SKPD dalam bentuk umpan balik hasil kegiatan Pamong Walagri sehingga dapat mendorong kepala SKPD untuk menciptakan budaya kerja yang GERMAS di SKPD yang dipimpinnya.

Kemudian, meningkatkan kepedulian dan kesadaran ASN Kota Bogor dalam melakukan deteksi dini faktor risiko PTM dan Kesehatan jiwa serta menerapkan perilaku hidup CERDIK (Cek Kesehatan/ Tekanan Darah secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress. Hal ini dapat menjadi pemicu untuk produktivitas kerja para ASN lebih baik, sehingga kesehatan ASN optimal, kinerja maksimal.