JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung segera dilanjutkan. Pemprov DKI secara bertahap telah membebaskan lahan warga di bantaran sungai.
Heru memastikan, pemerintah pusat sudah bisa melakukan pengerjaan fisik normalisasi Ciliwung pada segmen Cililitan dengan panjang 265 meter.
Hal ini disampaikan Heru saat meninjau pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Ciliwung di segmen Rawajati.
"Mulai minggu depan ini akan dilakukan pembangunan fisiknya sepanjang 265 meter dan salah satu penanggulangan banjir di titik titik yang kita atasi hari ini bisa terselesaikan," kata Heru ditemui di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Mei.
Dalam hal ini, pembebasan lahan dilakukan secara terstruktur dengan langsung melakukan pengamanan aset. Kemudian, kegiatan pembangunan fisiknya akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada pekan depan.
Heru memastikan sebanyak 52 KK di RW 06 dan 27 KK di RW 07 di Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, telah mendukung normalisasi Kali Ciliwung. Terdiri dari 88 total bidang tanah, di mana yang sudah dibebaskan lahannya sebanyak 84 bidang, sedangkan sisanya masih menunggu proses pembayaran.
Selain itu, terdapat 63 KK di RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, yang menyetujui normalisasi tersebut. Terdapat 157 bidang tanah gabungan dari RW 07, RW 01, dan RW 03, di mana 92 lahan sudah dibebaskan, sedangkan sisanya masih berproses.
Kedua wilayah itu terbagi menjadi dua ruas lahan yang dibebaskan, yaitu segmen Jembatan Kampung Melayu (Jl. Abd. Syafei-Pintu Air Manggarai) dan segmen Jembatan Tol Simatupang hingga Jembatan Kampung Melayu.
BACA JUGA:
"Secara bertahap, tahun 2024 dilakukan pendataan, penetapan lokasi. Setelah proses administrasi kita lalui di 2024 ini, sisi timur kita bisa laksanakan atau setidaknya pembayaran secara bertahap (selesai) di 2025," jelas Heru.