Bagikan:

JAKARTA - Satrio Mukti Raharjo (18) calon siswa (casis) Bintara Polri menjadi korban pembegalan ketika dalam perjalanan ke lokasi tes psikologi Bintara. Kejadian terjadi di Jalan Arjuna Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Korban sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat karena mengalami luka berat di bagian tangan. Namun setelah perawatan selesai, akhirnya korban Satrio diperbolehkan pulang ke rumahnya.

"Kejadian terjadi saat saya perjalanan ke lokasi tes psikologi Bintara," ucap korban Satrio di rumahnya yang berada di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis, 16 Mei.

Dari penuturan Satrio, dirinya ingin sekali menjadi anggota Polri. Dia juga sangat mengidolakan sosok polisi Ambarita sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Sosok Ambarita diketahui dirinya ketika dia menonton televisi.

"Saya ingin menjadi polisi karena terinspirasi dari sosok Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau yang dikenal sebagai Ambarita. Mau sekali dia datang ke rumah, karena beliau jadi salah satu panutan saya," ucapnya.

Kemudian, Satrio akhirnya dapat bertemu Ambarita melalui video call yang dilakukan oleh salah satu anggota Polres Metro Jakarta Pusat.