Bagikan:

JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Intitute (HAI), R Haidar Alwi menilai bahwa politik merangkul yang dilakukan Prabowo Subianto akan membahayakan demokrasi bila kebablasan dalam pelaksanaannya.

Menurutnya, kekuasaan yang besar tentu membutuhkan kontrol yang besar pula. Karena itu, perlu adanya penyeimbang kekuasaan atau oposisi untuk mengingatkan pemerintah agar tetap menjalankan pemerintahan sesuai dengan perundangan.

Dia menganggap, politik merangkul ala Prabowo membuat peluang pemerintahan tanpa oposisi semakin terbuka lebar. Satu-satunya harapan terbesar ruang oposisi kini berada di tangan PDI Perjuangan.

“Kalau akhirnya PDIP takluk, berhasil dirangkul, hampir dapat dipastikan pemerintahan Pak Prabowo tanpa oposisi. Dan ini tentunya alarm bahaya untuk demokrasi kita. Bahkan lebih lanjut juga berbahaya untuk pemerintahan Pak Prabowo sendiri. Hal ini dikarenakan tidak adanya kontrol terhadap kekuasaan,” ujar Haidar, Jumat 10 Mei 2024.

Karen itu, dia mengingatkan Prabowo agar tidak terjebak dalam politik merangkul yang kebablasan dengan tetap menyediakan ruang untuk oposisi. Selain itu, oposisi jangan dilihat sebagai ancaman tapi dari kacamata positif oposisi menjadi vitamin yang akan memperkuat pemerintahan.

“Membangun bangsa tidak harus berada di dalam kekuasaan tapi juga bisa dari luar kekuasaan. Keduanya memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda tetapi akan menimbulkan keseimbangan. Sehingga keduanya harus tetap dijaga,” kata Haidar.