Bagikan:

JAKARTA - Kapal nelayan pemancing ikan mengalami kerusakan mati mesin di perairan Semujur, Kabupaten Bangka Tengah, Minggu, 5 Mei.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang yang menerima informasi dari Polairud Polda Babel, kemudian melakukan evakuasi terhadap kapal nelayan tersebut.

Kansar Pangkalpinang memberangkat 1 tim rescue yang menggunakan alut RBB (Rigid Bouyancy Boat) untuk menuju lokasi keberadaan kapal tersebut yang lego jangkar di perairan semujur pada koordinat 2°04'21.3"S 106°19'29.2"E.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Kansar Pkp, ABK KN SAR Karna, Ditpolairud Polda Kep. Babel segera bergegas menuju lokasi kejadian.

Setibanya di lokasi, tim SAR gabungan tiba di lokasi kapal dan segera mengevakuasi 8 orang pemancing yang mengalami kondisi lemas akibat mabuk laut ke atas Kapal RBB (Rigid Bouyancy Boat) milik Basarnas.

Sementara Nahkoda kapal nelayan tersebut serta kapalnya ditarik menuju Pelabuhan pangkalbalam oleh KM Putra Kembar yang kebetulan melintas di LKP serta dikawal oleh personil Ditpolairud Polda Kep. Babel.

"Kapal tersebut dilaporkan mengalami kondisi mati mesin pada perairan semujur. Kemudian kita bersama tim SAR gabungan dari Polairud Polda Kepulauan Babel bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap para pemancing yang dikabarkan mengalami kondisi lemas akibat mabuk laut," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa saat dikonfirmasi.

Kapal pemancing ikan itu kemudian dievakuasi ke dermaga Pangkalbalam. Sementara dari hasil pemeriksaan, kapal nelayan itu diketahui milik Basri (55).

"Sebelumnya pada Sabtu, 4 Mei 2024 sekitar pukul 16.00 WIB, kapal berangkat dari Pelabuhan TPI Ketapang Pangkalbalam dengan membawa 8 orang pemancing yang menyewa kapalnya untuk berangkat memancing di karang perairan semujur," ujarnya.

Kemudian pada Minggu, 5 Mei 2024 pagi sekitar pukul 08.50 WIB, kapal korban mengalami kondisi mati pada bagian mesin dan memerlukan bantuan evakuasi.