Bagikan:

JAKARTA – R (30), ibu rumah tangga (IRT) yang nekat mengakhiri hidup dengan cara lompat ke dalam aliran kali Mookervart di Cengkareng, Jakarta Barat disebut mengalami kejadian aneh diluar nalar. Hal itu disampaikan pihak Kepolisian Polsek Cengkareng berdasarkan keterangan suami korban, bila R disebut kerasukan.

Menurut P, suami korban dalam keterangannya kepada polisi, pada Minggu, 21 April, sekitar pukul 20.00 WIB, korban sempat mengalami kerasukan. Selanjutnya pada pukul 21.00 WIB, korban sudah bisa ditenangkan.

"Korban R sempat mengatakan kepada suaminya bahwa R diserang oleh pasukan buaya putih," kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang, Selasa, 23 April.

Selanjutnya pukul 22.00 WIB, korban R sempat berpamitan kepada keluarganya. Hal itu sempat ditanya oleh P suami korban. P bertanya kepada korban perihal kemana R akan pergi. Kemudian R menjawab dan mengajak suami untuk mau menceburkan diri secara bersama-sama.

"R mengaku akan menceburkan diri ke kali. Kemudian P, suami korban menenangkan dan mengajak R istirahat kembali," ujarnya.

Selanjutnya pada Senin, 22 April sekitar pukul 00.15 WIB, kakak korban datang ke rumah korban dan tidak menemukan keberadaan korban di rumahnya.

"Selanjutnya saksi (kakak korban) membangunkan suami korban dan menanyakan keberadaan korban R. Keluarga korban pun sempat mencari korban yang diduga pergi dari rumahnya," katanya.

Hingga akhirnya R ditemukan telah meninggal dunia mengambang di aliran Kali Mookervart, tepatnya di Depan PT. BASF Indonesia, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Awal penemuan jenazah korban diketahui setelah tim SAR melakukan pencarian di aliran Kali Mookervart.