Bagikan:

JAKARTA – Pengamat politik Adi Prayitno berharap Bangsa Indonesia tidak menghabiskan energinya hanya untuk membahas pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Sebab, wacana pertemuan kedua tokoh itu sebenarnya merupakan persoalan internal PDI Perjuangan, bukan persoalan bangsa dan negara.

“Pertemuan keduanya bukan persoalan bangsa tapi persoalan internal. Jangan sampai energi bangsa ini habis hanya untuk membahas pertemuan antara Jokowi dan Megawati,” ujarnya, Minggu 21 April 2024.

Menurut Adi, selama ini publik tidak mengetahui apakah Jokowi sebenarnya juga ingin bertemu dengan Megawati. Pasalnya, hingga saat ini pun belum ada pernyataan resmi bahwa Jokowi ingin menemui Megawati di momen Idul Fitri sekarang.

Pertemuan antarelite politik ini, lanjutnya, sebenarnya harapan dari publik, ketika muncul wacana pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati. Karena itu, sebagai kelanjutan wacana tersebut, maka muncul pertanyaan kapan Megawati akan bertemu dengan Jokowi.

Direktur eksekutif PPI ini mengakui, silaturahmi di momen Idul Fitri merupakan hal yang baik. Tapi, publik tidak mengetahui apakah ada niat dari salah satu pihak membuka inisiatif untuk bertemu. Apalagi, publik juga tidak mengetahui siapa pihak yang bisa mewakili Jokowi, apakah relawan, istana atau bahkan Gibran Rakabuming Raka.

“Faktanya hingga saat ini tidak pernah ada pernyataan bahwa Jokowi ingin bertemu Megawati. Sebenarnya ini kan harapan publik agar keduanya bisa mesra kembali. Kalau saya kira, suasana kebatinan PDIP sekarang sudah menutup pintu untuk pertemuan dengan Jokowi,” kata dia.

“Kedua, kalaupun bertemu, tidak akan mengubah apapun. Karena pemilu sudah selesai, dan hasil yang diraih PDIP dianggap sebagai akibat manuver dari Jokowi yang memilih berseberangan dengan Megawati. Kalau memang suasana hatinya cocok, keduanya bisa saling menghubungi secara langsung, tidak memerlukan orang lain untuk jadi penghubung,” tutup Adi