Genjot Kunjungan Turis, Pemkot Cirebon Bakal Berlakukan WFD di Lokasi Wisata
Foto udara sejumlah kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Tangerang-Merak KM 94, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). (Antara/Rivan Awal Lingga/pras).

Bagikan:

CIREBON- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, menerapkan kebijakan work from destination (WFD) atau berkantor di destinasi wisata sebagai strategi untuk meningkatkan kunjungan turis pada 2024.

Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan bahwa mulai Kamis 25 April, pihaknya bakal berkantor di dua destinasi yakni Keraton Kacirebonan dan Kampung Arab Panjunan.

“Setiap hari Kamis, kami berkantor di Kacirebonan. Kemudian pada hari Jumat di Panjunan,” kata Agus saat dikonfirmasi di Cirebon, dikutip dari ANTARA, Rabu 17 April.

Ia menjelaskan penerapan WFD tidak hanya bertujuan menarik minat wisatawan, tetapi juga mempercepat pembentukan kampung wisata di Kota Cirebon.

Sebab, kata dia, Keraton Kacirebonan dan Kampung Arab Panjunan sudah diproyeksikan menjadi kampung wisata yang progresnya masih berjalan hingga sekarang.

Dengan diterapkannya WFD, Disbudpar bisa mengadakan pertemuan dengan otoritas terkait dari pihak swasta maupun pemerintah sembari mengenalkan keunikan hingga keunggulan dari dua destinasi itu.

“Tujuannya agar ketika kami mengundang stakeholder, mereka bisa melihat situasinya dan membantu agar percepatan dan pembentukan kampung wisata terealisasi,” ujarnya.

Ia menyebutkan dua kampung wisata itu sebenarnya cukup representatif dan bisa dikunjungi wisatawan. Hanya saja beberapa penataan perlu dilakukan untuk mempercantik kawasan tersebut.

Misalnya di Keraton Kacirebonan, destinasi ini perlu dikembangkan lagi sebagai pusat destinasi wisata sejarah dengan keunikan atraksi budaya yang dapat disuguhkan kepada para pengunjung.

Sedangkan, lanjut dia, Kampung Arab Panjunan masih harus ditata kembali supaya bisa segera dikunjungi wisatawan pada tahun ini.

“Beberapa hal sudah berjalan. Sisanya kita terus berproses. Kita sedang konsen penuh untuk mengembangkan dua kampung wisata yaitu Kacirebonan serta Kampung Arab Panjunan,” tuturnya.

Agus berharap dengan diberlakukannya WFD, upaya untuk membentuk kampung wisata di Kota Cirebon segera terwujud. Pihaknya ingin membuktikan kalau konsep itu tidak sekadar menjadi wacana.

“Kami juga sudah menyiapkan destinasi agar wisatawan memiliki banyak opsi untuk berwisata di Kota Cirebon,” ucap dia.