MALUKU - Peristiwa gempa bumi tektonik sebanyak dua kali yang mengguncang Pulau Doi di Maluku Utara telah memicu pergolakan vulkanik pada Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hari ini mengumumkan kenaikan status Gunung Ruang dari sebelumnya normal atau Level I menjadi Waspada atau Level II.
"Pemunculan gempa vulkanik dalam biasanya berkaitan dengan migrasi magma dari kedalaman ke permukaan," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam laporan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pada 9 April 2024 gempa tektonik berkekuatan 6,4 magnitudo dengan kedalaman 27 kilometer tercatat berlokasi di 94 kilometer barat laut Pulau Doi, Maluku Utara.
Lima hari kemudian pada 14 April 2024 gempa tektonik berkekuatan 5,1 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer tercatat berlokasi di 122 kilometer barat daya Pulau Doi, Maluku Utara. Kedua gempa tersebut terasa dengan skala I MMI.
Hendra menjelaskan aktivitas vulkanik Gunung Ruang periode 1-15 April 2024 selain didominasi oleh gempa tektonik jauh, juga terjadi eskalasi pemunculan gempa vulkanik dalam pasca-dua gempa tektonik kuat yang terjadi pada 9 April dan 14 April 2024.
Pada periode 1−15 April 2024, kata dia, kegempaan Gunung Ruang tercatat sebanyak 210 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa tektonik lokal, dan 163 kali gempa tektonik jauh. Gempa terasa tercatat dua kali dengan skala I MMI.
Jumlah kegempaan, terutama gempa vulkanik, dalam periode 1-15 April terjadi kenaikan yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024.
Aktivitas vulkanik Gunung Ruang hingga periode 15 April 2024 masih didominasi oleh gempa tektonik jauh. Namun pasca-gempa tektonik dan terasa di area Gunung Ruang tercatat kenaikan jumlah gempa vulkanik dalam yaitu: 10 April 2024 (terjadi 4 kali), 11 April 2024 (5 kali), 12 April 2024 (6 kali), 13 April 2024(17 kali), 14 April 2024 (23 kali) dan 15 April 2024 (146 kali).
"Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik, diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulawesi Utara dan subduksi ganda di Laut Maluku," kata Hendra.
PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Ruang pada radius dua kilometer, pengunjung tidak boleh menginap dalam kawasan kawah aktif, dan tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Meski status naik menjadi Waspada, lanjutnya, masyarakat diharapkan tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang.
BACA JUGA:
"Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan," ucap Hendra.