JAKARTA - Singapore Airlines (SIA) berhenti menggunakan wilayah udara Iran. Tindakan pencegahan ini harus diambil di tengah situasi di Timur Tengah.
Perang Israel-Hamas terancam meningkat menjadi konflik yang lebih luas, setelah Iran meluncurkan lebih dari 200 drone dan rudal ke Israel sejak Sabtu.
"Sebagai tindakan pencegahan, yang berlaku mulai pukul 13.00 (waktu Singapura) pada 13 April 2024, semua penerbangan Singapore Airlines dan Scoot berhenti terbang melintasi wilayah udara Iran dan menggunakan jalur penerbangan alternatif," tulis SIA, dilansir Channel News Asia, Minggu 14 April.
“Kami memantau dengan cermat situasi di Timur Tengah, dan kami akan menyesuaikan jalur penerbangan sesuai kebutuhan.”
Langkah yang dilakukan SIA serupa dengan yang dilakukan beberapa maskapai lain, termasuk maskapai penerbangan Jerman Lufthansa dan anak perusahaannya Austrian Airlines.
BACA JUGA:
Pada hari Jumat, Lufthansa mengatakan bahwa pesawatnya tidak akan lagi menggunakan wilayah udara Iran karena pihaknya memperpanjang penangguhan penerbangan ke dan dari ibu kota Iran.
Meskipun Lufthansa tidak merinci alasan penangguhan tersebut, Austrian Airlines mengatakan pihaknya mengambil tindakan tersebut karena “situasi saat ini di Timur Tengah”.
“Bagi Austrian Airlines, keselamatan penumpang dan awaknya adalah prioritas utama. Situasi di Timur Tengah sedang dievaluasi secara berkelanjutan. Untuk tujuan ini, Austrian terus melakukan kontak dekat dengan pihak berwenang,” katanya.
Pada hari Sabtu, maskapai penerbangan Australia Qantas juga mengatakan akan mengalihkan penerbangan jarak jauhnya antara Perth dan London untuk menghindari wilayah udara Iran di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Sementara itu, Israel dan negara tetangganya, Yordania, yang terletak di antara Irak dan Israel, mengatakan pada Sabtu malam bahwa mereka menutup wilayah udara mereka.