Bagikan:

JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan temuan terkait penyebab kecelakaan maut di Km Tol Cikampek yang menewaskan 12 penumpang.

Dalam laporannya KNKT menyebutkan penyebabnya adalah pengemudi Grand Max, yang merupakan kendaraan travel tidak resmi, bekerja melebihi waktu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebutkan, jika dilihat dari waktu kerja pengemudi, waktu kerja pengemudi melebihi waktu kerja yang telah ditentukan sehingga hal ini diperkirakan  pengemudi kekurangan waktu istirahat.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, maka pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami micro sleep," ujarnya dalam keterangan kepada media, Kamis 11 April.

Soerjanto kemudian menjelaskan, dari hasil penyidikan terungkap, Jumat, 5 April 2024 kendaraan travel tidak resmi itu berangkat setelah Isya atau sekitar pukul 19:30 dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang.

Selanjutnya, pada Sabtu, 6 April 2024 kendaraan travel tidak resmi kembali berangkat dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.

Minggu, 7 April 2024 berangkat pada pagi hari dari Ciamis menuju Jakarta untuk mengantar penumpang. setelah itu beristirahat dan pada sore hari berangkat menuju Ciamis untuk mengantar penumpang.  Setelah itu pada malam hari menuju Jakarta utk menjemput dan tiba di Jakarta pukul 00.00. 

Senin, 8 April 2024 pukul 02.00 menjemput penumpang ke Depok, pukul 03.30 menjemput ke Cilebut dan sekitar pukul 05.30 menjemput ke Bekasi. Sekitar pukul 06.00 berangkat menuju Ciamis.

"Pada kendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, seharusnya berkapasitas 9 penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaanya. Hal ini tentunya juga menambah ketidakstabilan kendaraan," paparnya.

Oleh karena itu Ketua KNKT mengimbau pengendara untuk beristirahat dengan baik dan cukup.

"Serta jujurlah pada diri sendiri jika telah lelah beristirahatlah sebelum melanjutkan perjalanan. Adapun untuk fatalitas korban disebabkan para penumpang yang berada di mobil penumpang tidak menggunakan sabuk keselamatan," pungkas Soerjanto.