Aktivis Iklim Jerman Terus Lakukan Aksi Mogok Makan di Berlin
Aksi yang mengkritisi persoalan krisis iklim dan dampaknya tersebut mengusung tema Stop Bencana Iklim. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.)

Bagikan:

JAKARTA - Dua aktivis iklim terus melakukan aksi mogok makan mereka di ibu kota Jerman, Berlin, untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.

Wolfgang Metzeler-Kick, yang telah melakukan mogok makan selama 34 hari, mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka menuntut Pemerintah Jerman untuk segera mengumumkan target yang bermakna dan mengikat untuk memerangi perubahan iklim.

"Saya meminta kepada Kanselir Olaf Scholz untuk membuat deklarasi pemerintah," kata aktivis berusia 49 tahun itu dikutip via Antara, Rabu, 10 April. 

Ia harus mendesak publik dalam menghadapi krisis iklim dan menetapkan target yang tegas dan mengikat pada upaya pengurangan emisi karbon.

Metzeler-Kick dan teman-temannya mendirikan kamp protes di distrik pemerintahan Berlin, dekat Kantor Kanselir Federal Jerman, agar suara mereka didengar oleh pejabat pemerintah.

Richard Cluse, yang bergabung dalam aksi mogok makan hampir dua hari lalu, mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan aksi protes mereka sampai kanselir mengumumkan perubahan radikal dalam kebijakan iklim, dan mengambil aksi konkret untuk memerangi krisis iklim.

Para aktivis mendirikan tenda di lapangan berumput di seberang jalan dari Kantor Kanselir Federal, dan menggantungkan sejumlah spanduk yang diantaranya berbunyi "Saatnya untuk angkat bicara Kanselir Scholz: Kita sedang menuju bencana iklim," "Mogok makan untuk keadilan iklim," dan "Kelaparan sampai Anda jujur."

Aktivis iklim Jerman mengkritik keras pemerintah karena melakukan investasi lebih lanjut pada infrastruktur bahan bakar fosil dan membahayakan masa depan umat manusia.

Mereka menuntut perubahan radikal dalam politik dan masyarakat agar mampu membendung dampak buruk pemanasan global.