Bagikan:

JAKARTA - Menteri Sosial, Tri Rismahari mengaku tak berani mengusulkan anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino periode 2024. Alasannya karena ketidaktahuan soal kondisi keuangan negara.

Berawal saat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo mempertanyakan mekanisme penganggaran bantuan sosial (bansos) El Nino.

"Kalau terkait dengan anggaran tahun yang akan berjalan, tahun berikutnya, untuk Elnino itu Kemensos apakah itu memang kebijakan tersendiri atau itu memang harus diusulkan juga dari kementerian terkait?" tanya Suhartoyo dalam persidangan, Jumat, 5 April.

"Kami enggak berani mengusulkan bapak Yang Mulia," jawab Risma.

"Termasuk tahun sebelumnya?" timpal Suhartoyo.

Risma pun mengamininya. Dikatakan, hal itu dikarenakan tidak mengetahui kondisi keuangan negara sehingga memilih untuk tak mengajukan. 

"ya, kami enggak berani mengusulkan karena kami enggak tahu kondisi keuangan apakah bisa apa enggak. Kami berani, biasanya diadakan rapat, kemudian disepakati apa begitu. Karena kami tidak berani, karena kami tidak tahu kondisi makro masalahnya," sebutnya.

Mendengar keterangan itu, Suhartoyo kembali menegaskan pertanyaan perihal pengajuan anggaran BLT El Nino. Risma langsung mengamininya.

"Ya sudah, artinya ibu tidak mengusulkan ya?" tegas Suhartoyo.

"Iya, tidak ada mengusulkan," kata Risma.

Sebelumnya, Risma menyebut anggaran kementeriannya menjadi Rp79,2 triliun. Penyebabnya karena bantuan langsung tunai (BLT) El Nino tidak masuk dalam anggaran 2024.

Diketahui, Kemensos menerima anggaran sebesar Rp87,2 triliun pada 2023.

"Kalau dibandingkan anggaran 2024 dan 2024, anggaran kami turun dari Rp87.275.374.140.000 turun menjadi Rp79.214.083.464.000. hal ini karena belanja blt el nino keluar dari bantuan di 2024," kata Risma.