Bagikan:

SUMBAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mencatat 697 warga terdampak bencana banjir yang terjadi pada Selasa 2 April malam.

"Ada sembilan lokasi di Kota Bukittinggi yang mengalami banjir. Data sementara total 697 warga terdampak dari ratusan Kepala Keluarga (KK) yang telah dibantu evakuasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi Zulhendri di Bukittinggi, Rabu 3 April, disitat Antara.

Ia menyebutkan, proses evakuasi warga dilakukan saat kejadian dan proses pengeringan dan penyelamatan barang-barang warga dilakukan sejak Selasa 2 April malam hingga Rabu 3 April pagi.

"Kami dibantu Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bukittinggi dan daerah lainnya untuk mempercepat proses pembersihan hingga warga bisa kembali ke rumahnya," kata Zulhendri.

BPBD belum bisa memberikan data nilai kerugian dari banjir yang terjadi akibat aliran air dari daerah ketinggian, ditambah curah hujan tinggi.

"Ada banyak fasilitas umum juga yang mengalami kerusakan cukup parah, seperti badan jalan, saluran drainase, dan trotoar. Untuk rumah warga mayoritas barang-barang rusak terendam air," katanya.

Ia merinci lokasi yang mengalami banjir terjadi di Kelurahan Pulai Anak Air dengan sembilan KK 38 jiwa. Kelurahan Garegeh dengan 62 KK 185 jiwa.

Kelurahan Sapiran Asrama Kodim dengan tiga KK 13 jiwa, Kelurahan Birugo lima KK 15 jiwa, Kelurahan Pakan Labuah dengan 261 jiwa terdampak.

Selanjutnya Kelurahan Parit Antang terdampak 17 jiwa, Kelurahan Ladang Cakiah 52 jiwa, Kelurahan Kayu Kubu 5 KK terdampak, dan Kelurahan Guguk Bulek dengan 111 jiwa.

BPBD mengerahkan seluruh personel dalam upaya penanggulangan banjir yang terjadi dan meminta warga memberikan informasi jika belum terdata.

"Ada beberapa mesin apung dikerahkan. Kami bekerja sama dengan Tagana, Damkar, dan pihak lain. Laporkan jika ada lokasi yang belum terdata," tandasnya.