JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan) Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon mengultimatum Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens
"Segera melepaskan pilot Philips Mark Marthens. Penawanan pilot ini justru sangat menghambat transportasi masyarakat OAP (orang asli Papua) termasuk suplai logistik khususnya distrik terisolir," ujar Richard dalam keterangannya, Senin 1 April.
Richard juga meminta KKB menghentikan pembantaian terhadap warga sipil.
"Hentikan pembantaian terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa dan berhenti memanfaatkan mama-mama, serta anak-anak kecil sebagai pendukung operasi KKB tersebut," katanya.
Richard yang merupakan mantan Danjen Kopassus itu juga memperingatkan KKB untuk berhenti menyerang aparat.
"Saya tegaskan kembali agar KKB mengindahkan apa yang saya sampaikan tersebut, demi terwujudnya tanah Papua sebagai surga dunia yang indah, damai dan maju," kata Richard.
BACA JUGA:
Seperti diketahui, Richard diangkat sebagai Pangkogabwilhan III sejak Juli 2023. Pangkogabwilhan III diketahui bermarkas di Timika, Papua dan bertugas membawahi wilayah Kepulauan Maluku dan Papua.
KKB, lanjut Richard, juga tak henti-hentinya mengganggu dan menyerang aparat yang sedang bertugas di tanah Papua. Hal ini membuat situasi di Papua tak kondusif dan sangat menghambat proses pembangunan untuk kemajuan Papua.
"Rekam jejak kejahatan dan kebiadaban KKB yang tidak berperikemanusiaan sudah tergambarkan dengan jelas. Mulai pembantaian terhadap masyarakat Orang Asli Papua (OAP) maupun masyarakat pendatang yang tidak berdosa serta terhadap aparat yang bertugas membantu masyarakat," kata dia.
"Bahkan KKB dengan kejamnya menyandera Pilot Susi Air Philips Mark Marthens Warga Negara Selandia Baru yang sudah lebih setahun ini sebagai tawanannya," imbuhnya jenderal bintang tiga yang banyak menjalankan masa penugasan di satuan pasukan elite Kopassus itu.