DENPASAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengimbau masyarakat yang merencanakan mudik Lebaran 2024 menggunakan angkutan umum untuk memilih kendaraan yang telah ditempel stiker resmi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Bali, Nyoman Sunarya, di Denpasar, Bali, pada Sabtu 30 Maret.
Menurut Nyoman Sunarya, angkutan umum, khususnya jenis antarkota antarprovinsi (AKAP), yang telah diberi stiker dengan tulisan "Inspeksi Keselamatan LLAJ Ditjen Hubdat-Kemenhub" merupakan angkutan resmi yang telah dipastikan layak untuk digunakan.
"Kami harap masyarakat menggunakan kendaraan umum yang resmi dan sudah melalui pengawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Proses pengawasan ini dilakukan melalui ramp check, yang artinya kendaraan tersebut telah melalui pemeriksaan dan pengawasan secara menyeluruh oleh pihak berwenang. Dishub Bali memberikan arahan kepada masyarakat agar memastikan kendaraan yang digunakan telah melalui proses tersebut sebelum berangkat.
Nyoman Sunarya mengungkapkan bahwa proses ramp check telah dilakukan sejak pekan lalu. Meskipun demikian, masih ada beberapa bus AKAP yang tidak lolos pemeriksaan awal, namun setelah diperbaiki, kendaraan tersebut kembali diperiksa untuk memastikan kelayakannya.
Beberapa temuan selama pemeriksaan meliputi kerusakan lampu depan, pembersih kaca otomatis, dan lampu sein yang tidak berfungsi, yang kemudian harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan.
Dishub Bali menegaskan bahwa arahan ini tidak hanya ditujukan kepada calon pemudik, tetapi juga kepada penyedia jasa yang memaksakan penggunaan kendaraan yang tidak layak dengan menawarkan harga murah untuk menarik minat masyarakat.
BACA JUGA:
"Dengan harga murah, jangan sampai hal-hal di luar pengawasan terjadi seperti mogok atau kecelakaan. Kami berharap masyarakat memilih angkutan yang sesuai dengan aturan dan perizinannya," tambahnya.
Dalam antisipasi lonjakan pemudik pada Lebaran 2024, Dishub Bali bekerja sama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam pendataan dan ketersediaan angkutan umum resmi. Dari catatan sementara, terdapat peningkatan jumlah angkutan umum yang disiapkan, dengan lebih dari 245 unit bus yang tersedia, termasuk angkutan cadangan dan bantuan bus pariwisata.
Diperkirakan, lonjakan pemudik akan terjadi pada tanggal 5-7 April 2024, atau 3-5 hari menjelang Idul Fitri, sehingga Dishub Bali berusaha memastikan ketersediaan angkutan umum yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat saat mudik Lebaran.