JAKARTA - Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja terus menyiagakan sejumlah prajuritnya mengantisipasi dampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
"Korem 032 Wirabraja melalui satuan-satuan di bawah tetap menyiagakan pasukan reaksi cepat penanganan bencana alam," kata Komandan Korem 032/Wirabraja Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Rayen Obersyl di Padang, Rabu 27 Maret, disitat Antara.
Hal tersebut disampaikan Rayen menyikapi kondisi Gunung Marapi pascaerupsi pada Rabu 27 Maret pukul 00.13 WIB. Kala itu erupsi Marapi menyemburkan kolom abu dengan tinggi sekitar 1.500 meter.
Rayen Obersyl mengatakan juga telah berkoordinasi langsung dengan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai kondisi terkini gunung api tersebut.
Berdasarkan laporan PVMBG belum ada peningkatan atau perubahan status. Dengan kata lain, saat ini Gunung Marapi masih berstatus Level III atau siaga.
Ia menambahkan, apabila dampak letusan gunung api masih dalam radius 4,5 kilometer, maka masih tergolong aman terhadap masyarakat. Namun, yang dikhawatirkan ialah sudah melewati batas 4,5 kilometer dan berpotensi membahayakan warga sekitar.
BACA JUGA:
Terpisah, Pos Pengamatan Gunungapi Marapi melaporkan terjadi erupsi Gunung Marapi pada Rabu dini hari pukul 00.13 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat. Erupsi tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 38,7 milimeter, dan durasi sementara sekitar 1 menit 45 detik.
Salah satu rekomendasi PVMBG terkait kondisi Gunung Marapi ialah masyarakat di sekitar gunung, pendaki atau wisatawan diimbau agar tidak memasuki atau melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer (km) dari pusat erupsi alias Kawah Verbeek.