Bagikan:

ACEH JAYA - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya memastikan temuan dugaan sumber gas yang muncul dari sebuah lokasi sumur bor di rumah warga Desa Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, berasal dari pembunuhan lahan gambut di bawah tanah.

“Karena ada pembusukan lahan gambut di bawah tanah, sehingga menimbulkan gas Medan,” kata Dedek Suryadi, perwakilan Pemkab Aceh Jaya kepada ANTARA di Calang saat meninjau ke lokasi, Selasa, 26 Maret. 

Dedek menjelaskan, proses terjadinya gas yang dapat memicu api ketika disulut korek api, dipastikan akan cepat habis dan sumber gas ini hanya berada di seputar lokasi sumur bor saja.

Ia mencontohkan, temuan yang sama juga seperti gas yang timbul dari septum tank dan dari tempat pembuangan akhir atau TPA.

Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya memastikan temuan dugaan sumber gas dari sebuah lokasi sumur bor tersebut, tidak akan berbahaya karena biasanya timbul dan menghilang dengan sendirinya, kata Dedek Suryadi.

Sementara itu, Ermansyah seorang penggali sumur bor di rumah warga Desa Keutapang, mengatakan sumber gas tersebut ditemukan setelah dirinya menggali sumur bor  beberapa hari lalu, namun di lokasi itu tidak muncul sumber air.

Curiga air tidak naik ke permukaan, dirinya bersama rekannya melihat ada gas  keluar, dan menyala ketika di sulut api.

"Kami curiga maka kami coba nyalakan api menggunakan korek sehingga api ikut menyala," tuturnya.

Ermansyah mengatakan sumur bor yang ia gali tersebut memiliki kedalaman sekitar 18 meter ke dalam tanah.