BOGOR - Ketua DPD PKS Kota Bogor, Jawa Barat Atang Trisnanto menyeru agar kemenangan partai dengan lambang didominasi warna putih dan oranye itu pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) di kota hujan dengan 132.661 suara untuk 11 kursi atau 20,83 persen mendominasi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menjadi kemenangan yang akan memberi kontribusi besar pada pembangunan pro rakyat.
"Kami sangat bersyukur, tentu ini kemenangan besar yang dianugerahkan kepada PKS di Kota Bogor. Saya menyeru semua kader dan anggota dewan ke depan berkontribusi besar untuk pembangunan pro rakyat. Saatnya masyarakat merasakan pajak dan uang CSR yang mereka keluarkan sangat terasa manfaatnya juga secara langsung untuk membangun kesejahteraan bersama," ujar Atang Minggu 24 Maret.
Atang menyampaikan bahwa kemenangan PKS di Kota Bogor untuk kedua kalinya yakni pada tahun 2019 dengan perolehan 10 kursi dan kini naik satu kursi menjadi 11 kursi menandakan amanah yang besar dan kuat dari masyarakat agar partai ini terus memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat.
Menurut data KPU, dari total 636.703 suara pemilih calon legislatif (caleg) untuk memperebutkan 50 kursi DPRD Kota Bogor, terdapat 10 dari 18 partai peserta Pileg yang melenggang masuk siap menyuarakan aspirasi masyarakat ke gedung dewan.
Kesepuluh partai tersebut ialah PKS dengan perolehan suara mengungguli partai lain mencapai 132.661 atau 20,83 persen, disusul Golkar 89.988 atau 13,99 persen, Gerindra 78.882 atau 12,38 persen,PDIP 669.489 atau 10,91 persen, PAN 50.655 atau 7,95 persen, PKB 47.436 atau 7,4 persen, Demokrat 43.669 atau 6,85 persen, PPP 38.445 atau 5,99 persen, NasDem 30.045 atau 4,7 persen dan PSI 21.168 atau 3,3 persen.
Sementara delapan partai lain, Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Garda Republik Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Perindo dan Partai Umat gagal memiliki perwakilan di DPRD Kota Bogor.
Atang menerangkan, bahwa langkah PKS atas hasil Pileg ini harus mampu berkolaborasi dengan partai-partai lain, meskipun berbeda baju, berbeda lambang, tetapi bersatu dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mengawal jalannya pemerintahan.
"Semua kader PKS siap, harus siap. Amanah menang Pileg tidak ringan, kita harus mampu berkolaborasi bahkan bertarung dengan 9 partai lain, reses, kajian, untuk memberi bentuk aspirasi masyarakat dalam kebijakan anggaran dan Perda," katanya.
"Selain itu, kita harus mampu menjadi spion masyarakat atas kebijakan pemerintah, agar tetap pada garis harapan masyarakat, khususnya masyarakat kecil yang menginginkan peningkatan kesejahteraan," sambung Atang.
Atang juga menuturkan, perjuangan PKS dalam membawa aspirasi masyarakat untuk mewujudkan kebijakan yang pro rakyat sedang digodok agar mampu mendorong dari dalam pemerintahan. PKS tengah mempersiapkan bakal calon Wali Kota Bogor 2024-2029 pada pemilihan kepala daerah akhir tahun ini.
Sebagai partai pemenang pemilu 2019 dan 2024 ini, PKS bahkan memiliki modal kuat, bisa mengusung tunggal pasangan cawalkot mendatang. Namun demikian, kata Atang, jauh-jauh hari DPD PKS Kota Bogor menginginkan koalisi dengan partai lain untuk memberi warna dan kekuatan yang kokoh menghantarkan warga menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan.
Sejumlah nama bakal Cawalkot Bogor telah bermunculan, di antaranya Wakil Wali Kota Bogor saat ini Dedie Abdul Rachim, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin dan Wakil Ketua DPRD Rusli Prihatevy.
BACA JUGA:
Disusul pendatang baru Dokter Spesialis kulit Raendi Rayendra dan Sekretaris Pribadi (Sespri) Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah.
"Tentu PKS punya modal dan porsi yang kuat untuk dapat menentukan bakal cawalkot. Tunggu saja, kami sedang menunggu arahan DPP. (tentang nama saya muncul), ya muncul terima kasih, dukungan terima kasih. Kami tentu menunggu arahan DPP. Apa pun tugas yang diamanahkan, kami siap, saya harus siap," ujarnya