Bagikan:

BOGOR - Pilwalkot Bogor akan menarik dengan memunculkan calon-calon partai dan nonpartai. Jika ditarik koalisi Pilpres ke daerah maka PKS akan berhadapan dengan Gerindra di Pilwalkot Bogor 2024.

Pengamat Politik Dosen FISIP Universitas Djuanda Gotfridus Goris Seran menuturkan, jika koalisi nasional Pilpres ditarik ke tingkat Kota Bogor dan berdasarkan hasil Pileg 2024 di Kota Bogor, maka Koalisi Partai Gerindra dan Koalisi PKS memenuhi syarat kursi atau suara untuk mengusung calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor dalam Pilkada 2024, sedangkan Koalisi PDIP tidak memenuhi syarat kursi atau suara.

"Mungkin terbuka peluang bagi pasangan calon dari jalur perseorangan. Akan tetapi konstatasi sementara memberitahukan kita kemungkinan besar ada dua pasangan calon yang berkonstetasi dari Koalisi Partai Gerindra vs Koalisi PKS," kata Seran, Rabu 20 Maret.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor memastikan kembali unggul menempati Pileg 2024 dengan 22 persen atau 11 kursi di legislatif 2024-2029 dan sudah seharusnya PKS mengambil bagian dan mengusung Atang Trisnanto di Pilwalkot 2024.

"PKS sudah sewajarnya ikut bertarung dalam Pilwalkot 2024 sebagai pemimpin legislatif mengusung calon Atang Trisnanto," kata Seran.

Kata dia, Atang pun tidak sendirian yang berpotensi maju. Melihat beberapa waktu lalu, PAN sudah menyatakan mengusung Dedie Rachim sebagai calon Walikota. Belakangan, DPD Partai Gerindra Kota Bogor sudah merekomendasikan Jenal Mutaqin sebagai calon F1 Sendi Fardiyansah juga sudah pendekatan ke Partai Gerindra dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ada juga Danang Iskandar Danubrata (Wakil Ketua DPRD, dari PDIP), Jenal Mutaqin (Wakil Ketua DPRD, dari Partai Gerindra, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor), Raendi Rayendra (Dokter, Dosen), Sendi Fardiansyah (Sespri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Pengusaha), Aji Jaya Bintara, hingga Eka Maulana.

"Pilwalkota Bogor kali ini justeru menarik. Menariknya, karena figur yang muncul tidak hanya berasal dari partai tetapi juga banyak dari nonpartai. Dari banyaknya figur yang muncul tampil sosok-sosok muda seperti Sendi Fardiansyah, Aji Jaya Bintara, dan Eka Maulana. Ini pertanda atmosfir politik yang demokratis, bebas dan terbuka bagi siapapun untuk berkontestasi dalam Pilwalkot," paparnya.