MEULABOH - Personel gabungan Kepolisian Resor Aceh Barat menangkap tiga orang pria atas kepemilikan senjata api rakitan jenis pistol berikut tujuh butir peluru dari sejumlah lokasi terpisah di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Timur.
"Ketiga tersangka ini kita tangkap karena sebelumnya melakukan pengancaman terhadap Agusminar (54 tahun), warga Desa Cot Jurumudi, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana dikutip ANTARA, Senin, 18 Maret.
Tiga orang yang ditangkap tersebut masing-masing berinisial S (48 tahun), warga Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, selaku pemilik senjata dan MN (42 tahun), warga Meulaboh yang diduga pernah ikut tersangka S membeli senjata api.
Dalam kasus ini, polisi juga menangkap seorang pria berinisial J (45 tahun), warga Desa Keudee, Kecamatan Pendawa, Kabupaten Aceh Timur, yang diduga sebagai penjual senjata api jenis pistol.
Aejumlah barang bukti disita antara lain satu pucuk senjata api jenis pistol, satu unit magazin, tujuh butir peluru kaliber 9 milimeter, dan satu tas kulit warna cokelat yang digunakan untuk menyimpan senjata api.
Kasus ini terungkap setelah korban Agusminar yang berstatus ASN melapor ke polisi setelah diancam mantan suaminya berinisial S menggunakan senjata api.
Kasus pengancaman menggunakan senjata api dilakukan tersangka S pada Kamis pagi tanggal 7 Maret 2024 sekira pukul 09.00 WIB di Desa Cot Jurumudi, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.
Polisi yang telah mengantongi identitas pelaku kemudian memburu pelaku dan melakukan penangkapan terhadap S di sebuah rumah di kawasan Desa Ujung Kalak, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Dari pemeriksaan terhadap S, polisi menangkap rekan S berinisial MN (42 tahun) di Desa Rundeng, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, serta menangkap tersangka J di Kabupaten Aceh Timur sebagai penjual senjata api.
BACA JUGA:
Kapolres mengatakan pengancaman terhadap Agusminar diduga karena S ingin meminta hasil penjualan rumah yang telah dilakukan korban.
Merasa tidak lagi memiliki hubungan suami istri, korban menolak memberikan uang yang diminta S dan kemudian S mengancam korban menggunakan senjata api yang dibawanya.
"Dalam kasus ini, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama 20 tahun dan atau penjara seumur hidup hingga pidana mati," kata Kapolres.