Bagikan:

KOTA BOGOR - Lima unit angkutan kota (angkot) listrik untuk diuji coba selama enam bulan dengan rute Cidangiang-Suryakencana tengah disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Jawa Barat.

Kadishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan secara teknis pihaknya masih dalam proses melengkapi charging station atau stasiun pengisian kendaraan kendaraan listrik umum (SPKLU), dan sistem Tap on Bus (TOB).

Seharusnya, lima unit angkot listrik ini sudah mulai mengaspal pada 15 Maret 2024. Hanya saja, kata Marse, peluncurannya harus ditunda karena masih ada persiapan secara teknis.

“On progress, jadi secara teknis. Ditunda bukan karena apa, cuma untuk kelengkapan operasinya ada beberapa yang belum selesai. Jadi lagi on progress charging station dan TOB,” kata Marse, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 16 Maret.

Marse menjelaskan, sistem pembayaran angkot listrik ini menggunakan TOB atau kartu berbasis pembayaran elektronik seperti Biskita Transpakuan. Tarif angkot listrik ini sebesar Rp5 ribu selama masa uji coba.

Menurutnya, angkot listrik ini akan mengisi rute Biskita Trasnspakuan Koridor 3 yang belum terealisasi. Lantaran Jalan Suryakencana tidak memungkinkan untuk dilalui bus.

“Ada lima unit. Dari Cidangiang, Suryakencana, Bondongan, Empang, Cidangiang kembali,” jelasnya.

Marse mengatakan, charging station untuk lima angkot listrik ini akan dibuat khusus sehingga kendaraan listrik lain tidak bisa mengisi daya di sini.

Hanya saja, kata Marse, belum diputuskan dimana tempat charging station ini ditempatkan. Dishub pun masih berkoordinasi dengan PLN.

“Cuma satu aja cukup untuk lima, selama itu dibuat khususon. Kalau SPKLU kan ada empat se-Kota Bogor, tapi teknis pembayarannya kan berbeda. Itu yang sedang kita bahas,” ujarnya.

Marse menyebut, nantinya akan ada 10 sopir untuk angkot listrik ini. Dengan rincian, satu unit angkot memiliki dua sopir.

“Driver 10 orang, kan ada cadangan. Rencananya satu mobil dua driver,” ucapnya.

.