Naik Dua Kali Lipat, Jumlah Pasien COVID-19 Indonesia Jadi 69 Orang
Fasilitas di ruang isolasi dan karantina virus corona (Irvan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah kembali mengumumkan penambahan jumlah pasien positif terinfeksi coronavirus atau COVID-19. Ada tambahan 35 orang yang dinyatakan positif virus corona. 

Sehingga, jika ditotal saat ini sudah ada 69 orang yang terjangkit virus tersebut di Indonesia dan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Itu artinya jumlah pasien yang dirawat naik dua kali lipat dari pasien sebelumnya.

"Data yang saya berikan adalah hasil tracing yang dilaksanakan sejak dua hari lalu. (Rabu, 11 Maret). Sejak kami rilis 34 (kasus), sampai tadi siang," kata Juru bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 13 Maret.

Kondisi dari 35 pasien tersebut saat ini disebut Yurianto kebanyakan sakit ringan hingga sedang, namun beberapa diantaranya ada yang sakit sedang hingga berat.

Adapun empat orang yang meninggal adalah pasien dengan identitas nomor 25 dan meninggal dunia pada 11 Maret 2020 yang lalu. Dia merupakan seorang warga negara asing (WNA). Sedangkan untuk tiga kasus lainnya adalah:

1. Pasien dengan identitas nomor 35 berjenis kelamin wanita dan berusia 57 tahun. Menurut Yurianto, dia meninggal karena kondisinya yang memburuk dengan cepat.

Bahkan, ketika masuk rumah sakit, wanita tersebut sudah menggunakan ventilator. Namun, tak diketahui kapan wanita ini masuk ke rumah sakit dan dimana rumah sakitnya. Tracing pun sudah dilakukan oleh daerah asal pasien tersebut.

2. Pasien dengan identitas nomor 36 berjenis kelamin wanita dan berusia 37 tahun. Sama seperti kasus sebelumnya, wanita ini masuk ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta dan sudah menggunakan ventilator. Dia dinyatakan meninggal setelah kondisinya memburuk secara cepat.

3. Pasien dengan identitas nomor 50 berjenis kelamin laki-laki dan berusia 59 tahun. Sama dengan dua pasien sebelumnya, kondisi pasien ini memburuk sejak Kamis, 12 Maret. Tracing contact juga sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat.

Data ini pun akan segera ditindaklanjuti oleh daerah untuk pelaksanaan tracing contact. Selain itu, untuk mempermudah pemeriksaan bagi mereka yang dalam pengawasan, pemerintah kemudian menggandeng beberapa lembaga lain untuk menyediakan laboratorium pemeriksaan.

"Pemerintah sudah memutuskan mulai hari Senin besok pemeriksaan laboratorium sudah bisa dilaksanakan bukan hanya di Balitbangkes, tapi juga bisa dilaksanakan di BBTKL di Universitas Airlangga, lembaga Eijkman, dan beberapa tempat lagi yang saat ini sedang melaksanakan untuk job training," ungkap Yurianto.

BBTKL yang dimaksud oleh Yurianto adalah Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan di bawah Kementerian Kesehatan. Sementara Lembaga Biologi Molekuler Eikjman berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi di Jakarta.

Selain ada yang pasien yang meninggal, pemerintah juga mengumumkan jumlah pasien yang sembuh pun bertambah. Setelah sebelumnya tiga orang yang dirawat di RSUP Persahabatan, Jakarta dinyatakan sembuh, kini ada dua pasien yang dinyatakan sembuh setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil negatif dalam tes yang dilakukan sebanyak dua kali. "Bahwa pasien nomor 01 dan nomor 03 sudah dua kali diperiksa hasilnya negatif. Artinya nomor 01 dan 03 sudah diizinkan pulang," kata dia.

Namun kedua pasien ini masih belum akan dipulangkan, sebab masih akan menunggu hasil tes kedua dari pasien nomor 02. Pada tes sebelumnya, pasien nomor 02 telah mendapatkan hasil negatif dan Yurianto meyakini, pasien tersebut akan mendapatkan hasil yang sama pada tes kedua. "Sehingga ketiganya, 1,2,3 besok bisa pulang."