Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Dalam Perpres ini, Jokowi membuka keran investasi perusahaan minuman keras (miras).

Industri minuman keras ini diketahui sebelumnya masuk dalam kategori bidang usaha yang tertutup. Akan tetapi, pengesahan untuk berinvestasi di industri ini merupakan penanaman modal baru. 

Investasi ini pun hanya dapat dilakukan di Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua dengan memperhatikan budaya dan kearifan setempat.

Sikap Jokowi dikritik banyak pihak. Salah satunya mantan Ketua MPR RI Amien Rais. Amien Rais bilang, Jokowi sudah membuat langkah yang fatal secara moral dan politik karena telah mengizinkan investasi perusahaan produksi minuman beralkohol.

"Pak Jokowi, anda sesungguhnya sedang menghancurkan akhlak atau moralitas bangsa. Jelas sekali yang dilakukan Pak Jokowi itu adalah menabrak langsung ketentuan Al-Qur'an, di mana khamr atau miras dan judi merupakan dosa besar," kata Amien Rais pada Minggu, 28 Februari.

Kritikan Amien Rais ditanggapi oleh mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaen. Ferdinand menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena rupanya DKI rupanya memiliki saham perusahan bir, yakni PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) sebesar 26,25 persen.

Atas kepemilikan ini, mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaen merasa tidak fair bila kritik terus diarahkan kepada Presiden Jokowi atas Perpres Nomor 10 Tahun 2021.

"Anker Bir telah berdiri di Bekasi dengan saham Pemprov DKI Jakarta sebesar 26 persen. Pabrik miras ini telah menyumbang APBD DKI. Artinya apa? Pabrik miras legal dan boleh berdiri. Sekarang Jokowi sebagai presiden mengatur ulang sektor ini supaya lebih rapih, tapi mengapa kaum pendosa yang sok suci ribut," cuit Ferdinand dalam Twitter @FerdinandHaean3, Senin, 1 Maret.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sebenarnya pihaknya sejak dulu berupaya untuk menjual kepemilikan saham bir PT Delta Djakarta Tbk. Delta adalah produsen bir merek Anker, Carlsberg, hingga San Miguel.

"Saham delta itu memang kita upayakan. Kita akan jual kembali karena itu menjadi bagian dari visi dan misi janji kampanye Anies-Sandi (saat Pilgub DKI 2017)," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 1 Maret.

Sayangnya, Riza mengaku DKI tidak bisa mengambil keputusan sendiri untuk melepas saham minuman beralkohol tersebut. Menurut Riza, rencana penjualan saham belum mendapat restu dari DPRD DKI.

"Kami terus mengajukan dan meminta agar mendapatkan dukungan dari teman-teman DPRD DKI Jakarta. Prinsipnya eksekutif sudah sepakat akan menjual saham tersebut kepada publik. Namun demikian, harus mendapatkan persetujuan DPRD. Kami menunggu respons teman-teman DPRD," jelas Riza.