Bagikan:

JAKARTA - Sejalan dengan agenda pemerintah Indonesia dalam memasyaratkan budaya dan perilaku hidup sehat melalui edukasi kesehatan, program Keluarga SIGAP (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan) telah resmi diluncurkan di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk melindungi lebih dari 1 juta anak terpapar risiko penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui sosialisasi perilaku positif yang berfokus pada imunisasi yang rutin, lengkap, dan sesuai jadwal, melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan pemberian makanan bergizi pada anak usia 0-24 bulan.

Program Keluarga SIGAP merupakan hasil kolaborasi berkelanjutan antara Gavi, Unilever Indonesia, dan The Power of Nutrition. Acara hari ini turut didukung oleh Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan Kab. Bogor, dan Dinas Kesehatan Kab. Banjar. Program ini merupakan replikasi dari keberhasilan program serupa di India (2017-2021) dengan nama “Safal Shuruaat” (Successful Beginning).

"Salah satu inisiatif dari Kementerian Kesehatan melalui program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah untuk mempromosikan budaya hidup dan praktik hidup sehat, yang kemudian akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak. Selain itu Kementerian Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan gizi masyarakat, terutama pada anak balita agar kedepan menjadi generasi penerus yang lebih berkualitas. Kami mengapresiasi inisiatif program ini, yang dapat meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat melalui pendorongan positif praktik hidup sehat," ujar Mahmud Fauzi, SKM, M.Kes., Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi KIA, Direktorat Gizi dan KIA, Kementerian Kesehatan, Rabu 28 Februari.

Pada tahun 2021, lebih dari seperempat kematian pada anak-anak disebabkan oleh Pneumonia dan Diare, penyakit-penyakit ini sebenarnya dapat dicegah melalui perilaku hidup bersih dan sehat seperti menjaga kebersihan tangan, imunisasi lengkap yang tepat waktu, dan disertai dengan pola makan yang baik. Program Keluarga SIGAP hadir untuk menurunkan resiko terjangkitnya anak-anak dari penyakit-penyakit tersebut.

"Unilever Indonesia sangat senang berkolaborasi dengan Gavi dan The Power of Nutrition untuk memberikan anak-anak di Indonesia langkah awal yang terbaik dalam hidup mereka. Program ini selaras dengan komitmen kami untuk meningkatkan kesehatan keluarga Indonesia melalui pola hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan cuci tangan pakai sabun di momen penting. Jelas drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia. “Saat ini, Unilever sudah berhasil melakukan edukasi cuci tangan pakai sabun hingga lebih dari 100 juta orang di indonesia melalui program-program yang berfokus pada kebersihan tangan," tambahnya.

Program Keluarga SIGAP saat ini tengah berada dalam fase percontohan (pilot program) yang akan berjalan hingga bulan Juni 2024 dengan harapan ke depannya dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar (scale up program).

“Memastikan praktik kesehatan positif khususnya dalam melakukan imunisasi yang rutin lengkap dan sesuai jadwal, dan juga mencuci tangan pakai sabun, dapat melindungi masyarakat dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah seperti Diare dan Pneumonia. Kami sangat bahagia bisa terpilih sebagai wilayah pelaksanaan pilot program ini dan berharap bisa mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu peningkatan kesadaran dan juga praktik perilaku kesehatan," ucap drg. Yasna Khairina, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banjar

Melalui Program Keluarga SIGAP, kader-kader kesehatan di wilayah Kab. Bogor dan Kab. Banjar dilatih untuk memberikan sosialisasi yang efektif menggunakan berbagai media yang interaktif untuk menarik perhatian masyarakat, khususnya orang tua.

“Untuk dapat menyampaikan pesan secara efektif kepada keluarga, kami sadar bahwa sekedar mendidik secara konvensional saja tidak cukup.” ucap Ardi Prastowo, Team Leader Program Keluarga SIGAP. “Oleh karena itu, kami juga menyediakan materi-materi interaktif yang bisa menarik perhatian dan tentunya mendidik para orang tua secara lebih efektif.”

Fransisca Lambe, Program Manager Program Keluarga SIGAP, menambahkan bahwa program ini tidak hanya menargetkan orang tua sebagai sasaran yang ingin dididik, tetapi juga menargetkan komunitas di lingkungan tersebut. “Kami sadar bahwa komunitas juga memegang peran penting dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat. Dengan berinteraksi dengan kepala desa, pemuka agama, dan lainnya, kami dapat memastikan pesan perilaku kesehatan positif dapat tersampaikan tidak hanya dari kami, melainkan dari para pemimpin di wilayah tersebut”.

dr. Intan Widayati, MA - Kepala Bidang Keseahatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Bogor yang mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten juga menambahkan bahwa metode pendekatan sosialisasi yang holistik akan meningkatkan efektifitas dari program ini. “Dengan cara tersebut, kita bisa memastikan semua dapat mengirimkan pesan kesehatan yang sama baik itu dari kader kesehatan dan juga dari para pemimpin di wilayah tersebut.” tambahnya.

Program Keluarga SIGAP diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengubah perilaku masyarakat, khususnya orang tua dengan anak 0-24 tahun untuk mempraktikan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Sekali lagi kami ingin berterima kasih kepada seluruh pihak, khususnya kepada pemerintah yang telah memungkinkan program ini berjalan. Kami akan terus berkomunikasi dengan kementerian dari sektor lain untuk membuka pintu kolaborasi guna memastikan program ini dapat menjadi program berkelanjutan yang menjadi bagian dari inisiatif pemerintah.” tutup drg. Mirah.