JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menilai tak perlu ada tim transisi dalam peralihan kepemipinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pemerintahan selanjutnya.
Menurutnya, calon presiden yang akan menggantikan Jokowi mengusung keberlanjutan.
Berdasarkan hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin sementara perolehan suara terbanyak dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Tapi kalau pemerintah sekarang yang judulnya berkelanjutan, apanya yang mau ditransisi?" kata Bahlil dalam keterangannya dikutip, Senin, 26 Februari.
Bahli justu berpendapat yang diperlukan adalah tim pemantapan. Sehingga, bisa melanjutkan program yang bagus dan memperbaiki yang masih kurang.
“Ini dalam rangka melengkapi visi misi dan program dari Prabowo-Gibran,” sebut Bahlil.
Disinggung tentang pengisi kabinet, Bahlil mengatakan tim Prabowo juga ada di kabinet yang sekarang. Tapi mengenai kemungkinan tak akan ada perubahan sosok menteri-menteri mendatang dengan saat ini, perihal itu tak bisa disampaikannya.
Sebab, penunjukan sosok menteri merupakan hak prerogratif presiden. Sehingga, tak mungkin dipastikan untuk saat ini.
BACA JUGA:
Sebelumnya, kabinet Jokowi melakukan pembahasan terkait program prioritas Prabowo-Gibran. Termasuk di dalamnya program makan siang.
Diharapkan, begitu disahkan pada Oktober 2024, maka presiden terpilih akan menjalankan program yang sudah dibahas sekarang.
“Kita membuat rancangan saja (tapi) tetap menunggu sampai penetapan KPU. Ini hanya rancangan, simulasi saja. Yang namanya simulasi tahap awal kan boleh-boleh saja,” kata Bahlil.