JAKARTA - Nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas muncul ditengah isu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat sebagai calon sekjen. KLB demokrat untuk menggeser posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.
Pengamat politik Andriadi Achmad menilai Ibas sengaja dimunculkan semata-mata sebagai langkah 'permisi' kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang berjasa membesarkan partai. Disamping ketidakpuasan kader dengan kepemimpinan AHY.
"Ya itu untuk meredam SBY aja. Kan Ibas sudah pernah menjadi sekjen, waktu jamannya Anas Urbaningrum. Dulu kan juga begitu," ujar Andriadi kepada VOI, Jumat, 26 Februari.
Andriadi justru mempertanyakan, mengapa Ibas tidak didaulat saja menjadi ketum jika alasan dipilihnya anak kedua SBY itu lantaran sudah berdasarkan jenjang kepartaian.
"Kenapa jadi sekjen lagi, Ibas Jadi ketum aja kalau mau gantikan AHY. Ibas kan jam terbangnya sejak awal di Demokrat sudah pernah menjadi sekjen partai dan ketua fraksi kemudian jadi wakil ketua DPP, artinya kalau secara jam terbang kepartaian Ibas lebih bagus," jelasnya.
Kendati demikian, soal kecakapan Ibas dinilai masih kurang. "Jadi itu kan sah aja agar SBY melunak sebenarnya," kata Andriadi.
BACA JUGA:
Sebelumnya, organisasi Partai Demokrat meminta AHY untuk mundur sebagai ketua umum. Namun, merekomendasikan Ibas sebagai sekjen.
Ketua Umum Kader Muda Demokrat Aswin Ali Nasution menjelaskan alasan dipilihnya Ibas sebagai calon sekjen partai berlambang mercy. Ibas dinilai layak menjadi pimpinan Demokrat karena telah melalui proses regenerasi yang berjalan di kepartaian.
"Alasan kita memilih karena mas Ibas telah melakukan kaderisasi itu. Beliau dari bawah, bahkan pernah bersama sama KMD sering berdiskusi berinteraksi dengan KMD," kata Aswin di Mega Kuningan, Kamis, 25 Februari.