Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengingatkan korupsi berdampak banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Di antaranya membuat harga dan pasar jadi tak stabil akibatnya mempengaruhi persaingan usaha.

Hal ini disampaikan Johanis saat bicara di hadapan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan III Kementerian Dalam Negeri di Lingkungan Kementerian Lembaga dan Pemerintah Tahun 2024.

“Korupsi itu merusak pasar dan harga. Persaingan usaha jadi tidak sehat. Korupsi juga mampu meruntuhkan hukum misalnya, dengan menerima suap, hukum kita jadi tidak benar,” kata Johanis dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat, 23 Februari.

Johanis juga bilang korupsi bisa memberikan ancaman lain bagi masyarakat. “Karena bisa menurunkan kualitas hidup atau pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.

Johanis sempat menyindir jangan sampai Indonesia tetap menjadi negara berkembang karena korupsi masih merajalela. Sehingga, pemberantasannya jadi tanggung jawab semua pihak.

Apalagi, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2023 stagnan di skor 34 dan Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) 2023 memperlihatkan penurunan sebanyak 0,01 poin. “Di negeri ini, kita belum pernah disebut negara maju, kita masih negara berkembang sampai nanti mungkin di 100 tahun kita merdeka. Kenapa? Ini karena korupsi masih banyak,” ungkapnya.

“Jadi peran serta seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan, termasuk peran Ibu-Bapak di sini,” pungkas Johanis.