JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), khususnya di sektor makanan, mulai mengemas (packaging) produknya dengan baik. Upaya itu agar mudah bersaing di pasar lokal maupun ekspor.
Hal itu dikatakan kepala negara saat mengulas sejumlah kemasan produk UMKM lokal Maros di Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dibelinya saat bertemu nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, Kamis 22 Februari.
“Produk-produk kita, kita mulai berbicara dengan kemasan-kemasan yang bagus seperti ini. Mulai. Harus dimulai,” kata Presiden Jokowi, disitat Antara.
Kepala negara mengaku senang dengan sejumlah produk di Maros, Sulawesi Selatan, yang sudah dikemas dengan sangat baik.
Dia memberi contoh keripik bawang putih dengan merek Jirah. “Yang saya senang bukan keripiknya, tapi kemasan, packaging. ada branding di sini. Ini sangat bagus,” ujar Jokowi.
BACA JUGA:
Menurut dia, apabila produk-produk di Sulawesi Selatan dapat diberi kemasan dan merek yang bagus, maka produk itu akan mudah dijual.
“Gampang dijual ke supermarket, gampang dijual ke hypermarket, gampang dijual ke warung,” jelasnya.
Ia juga mengulas produk kerupuk rajungan dengan merek Mama Muda, yang menurut dia, juga memiliki kemasan sangat bagus, serta sambal bawang bermerek Lontara yang sudah berhasil diekspor ke Brunei Darussalam dan Malaysia.
“Saya nggak tanya jumlahnya (ekspor) berapa, tapi secara kualitas ini sudah diterima di luar negeri, artinya barang ini pasti kualitasnya baik,” kata Presiden.
Presiden juga mengingatkan pentingnya membuat kemasan yang memudahkan konsumen, seperti kemasan sirup merek Sarabba dalam kemasan botol yang dibelinya di Sulawesi Selatan, yang menurut dia sangat mudah untuk disimpan di kulkas.
Pada kesempatan itu Jokowi juga menyampaikan kegembiraannya karena nasabah PNM Mekaar saat ini sudah melonjak naik, dari sebanyak 400.000 nasabah pada 2015 menjadi 15,2 juta nasabah saat ini.
Dia berpesan agar nasabah PNM Mekaar dapat disiplin dan tepat waktu dalam membayar angsuran.