Bagikan:

BOGOR - Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh mengungkapkan kronologi bencana proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang terjadi di RT 02/04, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan pada Minggu, 18 Februari 2024.

Adapun, dari kejadian ini ada empat pekerja yang menjadi korban. Dengan rincian, dua orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka.

Menurut Hidayatulloh, kejadian ini bermula saat 22 pekerja diketahui tengah melakukan pekerjaan pembangunan TPT di lokasi kejadian tanah longsor.

Namun, sekitar pukul 11:00 WIB, tiba-tiba tanah yang berada ditebingan kembali mengalami longsor dan langsung menimpa para pekerja yang ada di bawah.

Menyadari hal itu, para pekerja pun langsung menyelamatkan diri, dan ada juga beberapa pekerja yang terkena material tanah longsor.

"Dampak dari kejadian tanah longsor tersebut menimpa beberapa pekerja pembangunan TPT yang berjumlah 22 orang pekerja," kata Hidayatulloh.

"Kejadian ini lalu mengakibatkan terdapatnya 2 korban luka ringan dan 2 korban meninggal dunia akibat tertimbun material tanah longsor," sambung dia.

Adapun, untuk identitas dua korban meninggal dunia atas nama Dede (24) dan Uus Rustandi (55).

"Untuk korban Dede sempat dibawa ke Klinik 24 Jam dan dibawa ke RS Juliana Bogor, namun nyawanya tidak bisa tertolong," ucap Kepala BPBD Kota Bogor.

"Untuk Bapak Uus Rustandi meninggal di tempat, korban yang sempat tertimbun longsor itu berhasil diangkat oleh Tim SAR Gabungan pada pukul 14.20 WIB. Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RS Juliana Bogor," lanjut dia.

Sementara, ditambahkan Hidayatulloh, kejadian ini menyebabkan tanah longsor susulan dengan panjang 20 meter dan tinggi 15 meter.

"Dugaan sementara tanah longsor susulan terjadi akibat kondisi tanah yang labil akibat curah hujan yang cukup tinggi pada akhir-akhir ini, serta tergerusnya tanah oleh aliran air kali Cibalok," tandas Hidayatulloh.