Bagikan:

JAKARTA - Prabowo Subianto mengenang satu sosok ksatria saat bertugas di Timor Leste. Sosok prajurit bernama Siprianus Gebo asal Ende NTT ini sendirian menyusup ke kamp musuh dan melakukan penyerangan.

Kisah sang prajurit dibagikan Prabowo saat hadir sebagai bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang tayang Selasa, 13 Februari. Siprianus Gebo, dalam menjalankan tugasnya akhirnya gugur setelah menembak jatuh beberapa musuh di kamp tersebut. 

"Suatu saat yang saya ingat jelas, suatu saat dalam suatu kontak tembak, salah satu pasukan saya, satu tim saya di pleton dipimpin Letnan Dua Siprianus Gebo, orang NTT orang Flores kalau gak salah dari Ende dia. Dia pimpin, dia nyusup ke perkemahan musuh, dia merayap dan di tengah perkemahan musuh dia menyerang. Musuh kurang lebih 13-14 orang, dia serang. Dalam pertempuran itu dia kena tembak, gugur," kenang Prabowo dalam acara yang ditayangkan di Youtube. 

Sisa kelompok di kamp musuh kabur dari sergapan pasukan Prabowo, yang kala itu menjadi komandan batalion. Dalam dua hingga tiga hari kemudian, ada salah satu sisa kelompok berhasil diamankan. Prajurit musuh ini kemudian dibawa ke Prabowo dalam keadaan terluka.

"Saya kebetulan bisa bahasa Tetun ya (Bahasa lokal di Timor Leste). Saya lihat dia saya tanya ---Menggunakan bahasa Tetun-- yang artinya mau hidup atau mau mati?" cerita Prabowo. 

Dalam keadaa luka dan posisi terbaring, si prajurit musuh kemudian menjawab kalau dirinya 'mati boleh, hidup boleh.'

Prabowo sadar, di tengah kemarahan karena gugurnya Siprianus Gebo, dirinya harus tetap tenang, berlaku sebagai pimpinan. Jawaban tentara musuh menandakan bahwa dia juga seorang kesatria yang tak mengemis meminta bantuan.

"Dengan jawaban itu, saya minta panggil helikopter bawa dia ke rumah sakit karena lawan kita ini seorang jagoan, seorang kesatria," tegas Prabowo. 

Prabowo menyebut, dalam kehidupan terdapat situasi ironis. Orang yang dulunya menjadi musuh, bertempur di lapangan suatu saat bisa menjadi kawan. Tak ada tersisa rasa benci, hanya perasaan senasip yang tertinggal.

"Kau laksanakan tugasmu demi apa yang kau percaya, saya melaksanakan tugas saya demi apa yang saya percaya, kita sama-sama kesatria. Mungkin kita dipihak yang bersebrangan. Itu kenyataan yg saya alami," tegas Prabowo.