Bagikan:

BIAK NUMFOR - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penanganan terhadap paus sperma (physeter macrocephalus) yang terdampar di Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

"Karena saat ditemukan bangkai paus sudah dalam kondisi kode kejadian 4 atau kondisi pembusukan tingkat lanjut. Paus terdampar di daerah pantai berbatu dan tertahan oleh tegakan bakau," ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya, Selasa 13 Februari, disitat Antara.

Penanganan paus sepanjang 15 meter itu dilakukan dengan cara dibakar oleh Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari perwakilan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Satuan Kerja Biak, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Biak, Dinas Perikanan Kabupaten Biak Numfor.

Penanganan tersebut guna mencegah dampak buruk bagi lingkungan.

Sementara itu, Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menjelaskan metode pembakaran dipilih karena situasi yang sulit untuk merelokasi bangkai paus.

Kejadian ini merupakan kejadian kedua dalam dua tahun terakhir di Pulau Owi. Pada kejadian pertama, jenis paus terdampar sama namun dengan ukuran yang lebih besar.

Pada saat itu warga memilih membiarkan paus terurai secara alami, namun ternyata hal ini berdampak buruk bagi lingkungan karena mengakibatkan kematian karang dan biota laut lainnya seperti gurita.

Karenanya, tim juga melanjutkan dengan sosialisasi dan edukasi kepada warga setempat terkait perlindungan mamalia laut dan upaya penanganan saat menemukan mamalia laut terdampar.

Paus sperma atau biasa dikenal dengan nama lain Paus Kepala Kotak merupakan mamalia laut yang dilindungi penuh oleh negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, serta Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut, sehingga perlindungan terhadap spesies ini penting untuk dilakukan.

Paus sperma merupakan biota laut yang terdistribusi secara luas, dan dapat ditemukan diseluruh laut dalam termasuk Samudera Pasifik.