JAKARTA - Bakhtiar Ahmad Sibarani ungkap fakta sebenarnya perihal dari video viral yang menyerang dirinya. Di mana satu video tersebut menunjukkan seseorang yang mirip dengan Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN, Bakhtiar Ahmad Sibarani di lokasi judi di Malaysia.
Bakhtiar memberikan respon yang santai dan tersenyum terkait hal tersebut. Ia mengakui sosok yang ada di video tersebut merupakan dirinya. Namun, Bakhtiar Ahmad Sibarani menegaskan tidak bermain di lokasi itu.
"Itu video lama sekali. Sekirar satu tahun lalu, saat-saat sudah tidak menjadi Bupati lagi, jadi liburan. Kami lagi di Genting, makan sama keluarga, ada teman yang dari Medan mengajak masuk ke dalam," terang Bakhtiar Ahmad Sibarani kepada wartawan, Senin 12 Februari.
"Saya ingin tahu tentang lokasi itu, coba masuk untuk melihat-lihat, sekitar setengah jam keluar. Ya, itu sudah lama, bisa dicek saja ke Imigrasi kapan saya berangkat terakhir ke luar negeri. Jadi terkait ini kita ketawain saja,” akunya.
Dalam video tersebut, Bakhtiar memang hanya terlihat berdiri dan melihat-lihat ke arah meja. Sementara ada sejumlah orang lain yang sedang duduk di depan meja diduga sedang bermain.
"Waktu ke situ, ada teman, orang yang saya kenal lagi main, saya ganguin sambil tertawa. Di video itu jelas saya berdiri sambil melihat-lihat," ujarnya.
Ia menyebut, beberapa waktu lalu ada yang ingin memerasnya bermodal video itu. Namun ditolak.
"Ada yang minta uang ke saya, dari nomor tidak dikenal sebesar Rp10 miliar terkait video itu. Saya tertawa saja. Jangankan Rp10 miliar, 1 rupiah pun saya tidak mau," tegasnya.
Mengenai siapa orang yang merekam video tersebut, pria yang akrab disapa BS ini mengatakan ada orang yang juga dari Kota Medan yang pada saat itu dia menyalami dirinya dan meminta untuk berfoto.
"Kan lagi liburan apa masalahnya orang minta foto. Saya lupa siapa orangnya," katanya.
Kemungkinan, masih dikatakan BS, orang tersebut memberikan video itu kepada kelompok tertentu yang ada di Kota Medan.
BACA JUGA:
"Dulu kelompok itu teman saya. Itu merupakan kelompok yang terkenal di Kota Medan. Tapi kerjanya menipu saja. Saya pun menjadi korban penipuan mereka," tegas pria yang akrab disapa BS ini.
Ditanya mengenai apakah BS mengenal orang di kelompok tersebut dan kenapa dirinya tidak langsung memberitahu tabir dari kelompok tersebut? BS hanya tersenyum.
"Ya kenal lah, sering sama-sama dulu, makanya saya jadi korban penipuan mereka," jelas dia.
"Kalau saya buka nama ketua kelompoknya di sini beserta data dan bukti yang saya miliki terkait ketua dan anggotanya itu, jangankan Sumut, Indonesia ini pun pasti bergetar," ucap BS sambil tertawa.
"Namun saya masih belum membukanya karena masih ada orang-orang yang saya hormati, dan apabila semua saya buka nama mereka terbawa bawa, padahal saya tau persis mereka juga tertipu. Tapi saya ingat kan pada yang merasa bagian dari kelompok itu, kalau kalian bisa menggunakan tangan orang lain untuk menyerang seseorang, kalian juga harus pikir-pikir karena orang juga bisa melakukan hal yang sama," kata Bakhtiar Ahmad Sibarani sembari tertawa.