Pendidikan Antikorupsi, KPK: Tidak Ada Orang yang Tiba-tiba Berintegritas
Ilustrasi korupsi (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan lingkungan seorang anak punya andil dalam membentuk karakter antikorupsi. Nilai integritas harus ditanamkan sejak awal.

Hal ini disampaikan Ketua Satuan Tugas Jejaring Pendidikan KPK Ramah Handoko dalam kegiatan Sarasehan Antikorupsi di Ruang Aula SMA Negeri 1 Gondanglegi, Malang, Jawa Timur pada Senin, 5 Februari.

“Tidak ada orang yang tiba-tiba jadi berintegritas. Butuh dididik, dilatih dan dibiasakan, mulai dari rumah, lingkungan dan sekolah,” kata Ramah yang dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Februari.

Peran semua pihak seperti kepala sekolah, guru hingga orang tua, sambung Ramah, diingatkan memberikan teladan kepada anak. “Supaya nilai integritas dan pendidikan antikorupsi yang ditanamkan kepada peserta didik tak sia-sia,” tegasnya.

Tak sampai di sana, mereka juga diminta memberi contoh integritas bagi pemilih pemula. Salah satunya dengan menjauhi politik uang.

“KPK akan selalu mengingatkan kepada pihak-pihak terkait baik kepada penyelenggara, peserta maupun calon pemilihnya agar pemilu diselenggarakan secara berintegritas. Tolak politik uang atau serangan fajar,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Gondanglegi Afifudin Nifiati berharap anak muridnya bisa menyerap pesan yang disampaikan komisi antirasuah. Ketika bekerja mereka diharap bisa menerapkan nilai integritas.

“Semoga apapun profesi anak-anak nanti di masa mendatang tetap memegang teguh nilai-nilai integritas dan menjadi pribadi yang antikorupsi,” pungkasnya.