Bagikan:

JAKARTA - Baghdad pada Sabtu membantah telah melakukan koordinasi apa pun dengan Amerika Serikat sebelum AS melancarkan serangannya di Irak barat, Sabtu 3 Februari 2024.

“Pesawat AS mengebom sejumlah pangkalan Irak di Akashat dan Al-Qaim serta permukiman sipil di dekatnya”, kata juru bicara pemerintah Irak, Bassem Al-Awadi.

Dengan serangan itu, "pemerintah AS melakukan agresi baru terhadap kedaulatan Irak," kata kantor berita Irak, INA, yang mengutip pernyataan Awadi.

"Agresi terang-terangan ini menyebabkan 16 orang tewas, termasuk warga sipil, dan 25 orang luka-luka, serta menimbulkan kerugian dan kerusakan bangunan dan properti," kata Awadi seperti dilansir Antara.

Dia menuding AS melakukan kebohongan "dengan mengumumkan koordinasi awal untuk melakukan agresi ini."

AS pada Jumat memulai serangan udara terhadap Pasukan Quds Garda Revolusi Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah sebagai balasan atas serangan pesawat nirawak yang  menewaskan tiga tentara AS di Yordania akhir bulan lalu.

Lebih dari 85 sasaran telah diserang dengan menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam pernyataannya.

Sebuah gudang senjata pasukan milisi Syiah, Hashd al-Shaabi, diserang pada Jumat malam dalam serangan AS di Irak barat, menurut unggahan di Telegram dari Gerakan Nujaba, kelompok milisi Syiah di Irak yang didukung oleh Iran.