Bagikan:

JAKARTA - Menuju 2040, kendaraan berbahan bakar minyak akan berkurang hingga 50 persen. Hal ini bisa terjadi karena transisi energi di bidang transportasi menyebabkan turunnya produksi kendaraan berbasis BBM menuju kendaraan ramah lingkungan.

Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana. Nantinya, kata Agus, kendaraan ramah lingkungan yang beredar akan terdiri dari beberapa jenis seperti kendaraan listrik berbasis baterai, atau kendaraan hybrid. Sementara untuk kendaraan listrik, akan dibagi berdasarkan bahan dasar baterai penggerak seperti Nickel-Mangan-Cobalt (NMC) dan baterai berbasis Lithium Ferro Phosphate (LFP) yang dikatakan memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Dari sisi ukuran, LFP jauh lebih berat dari NMC karena memiliki kandungan besi yang cukup besar. Misalnya, pada motor listrik yang menggunakan NMC hanya memerlukan baterai sekitar 10-12 kg. Sementara motor listrik yang menggunakan LFP bisa sekitar 16 kg. Simak videonya berikut ini.