YOGYAKARTA - Bandwagon effect merupakan istilah yang menggambarkan fenomena sosial di masyarakat yang memiliki kecenderungan ‘ikut-ikutan’ atau Fear of Missing Out (FOMO). Fenomena ini tidak hanya berkaitan dengan lifestyle, namun juga bisa dalam aktivitas politik. Namun belum banyak yang mengenal bandwagon effect dalam politik dan contohnya.
Dalam kontestasi politik untuk Pemilu 2024, belakangan ramai pembicaraan mengenai istilah bandwagon effect. Bandwagon effect menggambarkan bagaimana hasil survey bisa memberikan efek terhadap preferensi masyarakat dalam memilih kandidat. Oleh karena itu, penting untuk mengenal bandwagon effect dalam politik lebih jauh lagi.
Apa Itu Bandwagon Effect?
Bandwagon effect adalah kecenderungan seseorang untuk mengikuti perilaku, gaya, atau sikap tertentu karena semua orang melakukannya. Secara sederhananya, bandwagon effect bisa disebut sebagai efek ‘ikut-ikutan’.
Penggunaan istilah bandwagon effect merupakan metafora yang terinspirasi dari kereta musik yang ditarik dengan kuda yang disebut bandwagon. Kereta musik tersebut menarik orang-orang untuk mengikuti lajunya dan mendengarkan musik yang akan diputar.
Berdasarkan jurnal berjudul The Economic Theory of Fertility Decline (1975), Harvey Leibenstein memaparkan bahwa efek bandwagon merupakan suatu kasus di mana seorang individu menginginkan komoditas yang sama dengan individu lainnya. Hal ini terjadi karena beberapa atau semua orang juga menginginkan komoditas tertentu.
Apa Itu Bandwagon Effect dalam Politik?
Bandwagon effect merupakan fenomena di mana masyarakat terdorong untuk ikut-ikutan atau mengikuti tren. Dalam konteks politik, bandwagon effect menggambarkan bagaimana pilihan masyarakat dipengaruhi oleh hasil survei atau tren mayoritas.
Jika underdog effect merujuk pada kecenderungan publik menganggap lemah atau underestimate pada kandidat tertentu, bandwagon effect bisa dimaknai sebagai kebalikannya. Bandwagon effect cenderung mengunggulkan kandidat tertentu yang mendapat elektabilitas tinggi di masyarakat.
Misalnya ketika banyak hasil survei politik memperlihatkan salah satu kandidat memiliki peminat terbanyak, maka masyarakat berkemungkinan untuk mengikutinya. Efek dari hasil survei mempengaruhi persepsi publik dan menganggapnya sebagai tren dalam memilih kandidat.
Dampak Bandwagon Effect dalam Politik
Bandwagon effect bisa memberikan dampak yang cukup signifikan dalam kontestasi politik. Ketika salah satu kandidat dianggap unggul maka dalam bandwagon effect ia berpotensi mendapat suara yang lebih banyak.
Masyarakat yang terbawa oleh bandwagon effect cenderung memilih kandidat mengikuti tren hasil survei atau paling ramai diminati. Kondisi ini pun bisa memberikan dampak positif pada salah satu kandidat. Kandidat tersebut pada akhirnya berpeluang besar memenangkan Pemilu karena bisa mendulang suara terbanyak.
Faktor yang Mempengaruhi Bandwagon Effect
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi bandwagon effect di masyarakat. Berikut ini sejumlah faktor yang bisa memunculkan efek bandwagon:
Keinginan untuk Menjadi Benar
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi bandwagon effect adalah keinginan untuk menjadi benar. Setiap orang tentunya ingin diakui dan menjadi benar. Karena dorongan ini maka individu cenderung menyesuaikan diri atau ikut-ikutan supaya diterima dan diakui oleh orang lain.
Kebutuhan untuk Menjadi Bagian dalam Kelompok
Faktor lainnya yang bisa mempengaruhi bandwagon effect adalah kebutuhan untuk menjadi bagian dalam kelompok. Orang-orang yang ingin diakui dalam hal tertentu biasanya punya keinginan untuk bergabung dalam kelompok terkait. Seseorang akan mengikuti apa yang dilakukan oleh anggota kelompok sebagai bentuk penerimaan dan agar dianggap sama.
Groupthink
Groupthink juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi bandwagon effect di masyarakat. Keputusan kelompok seringkali memang tidak masuk akan, namun dibalik itu ada hal-hal lain yang mungkin bisa terjadi. Ketika semakin banyak orang yang mengadopsi suatu tren maka semakin besar potensi orang tersebut akan ikut-ikutan.
Demikianlah ulasan mengenal bandwagon effect dalam politik dan contohnya. Meski dinilai bisa berpengaruh pada salah satu kandidat untuk memenangkan hasil Pemilu, namun fenomena bandwagon effect tidak bisa dijadikan satu-satunya pedoman dalam menilai elektabilitas tokoh politik. Baca juga beda black campaign dan negative campaign dalam politik.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.