Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Juri Ardiantoro, menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto aneh lantaran menyinggung hasil survei bisa diintervensi menyusul turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD di beberapa lembaga survei.

Menurut Juri, survei adalah metode ilmiah untuk memotret pandangan atau pendapat publik yang sudah lama ada dan dipercaya di Indonesia. Karena itu, dia menilai tuduhan adanya intervensi akan menjadi fitnah jika tidak disertai bukti.

"Agak aneh kalau ada orang yang saat tertentu percaya, dan saat yang lain tidak percaya. Kalau hasilnya menguntungkan dipercaya, kalau hasilnya tidak menguntungkan lantas tidak dipercaya," ujar Juri kepada wartawan, Sabtu, 25 November.

"Kalau tidak menguntungkan lalu dituduh bahwa survei itu diintervensi atau sejenisnya. Tuduh-menuduh kalau tidak bisa dibuktikan maka bisa jadi fitnah," lanjutnya.

Meski begitu, Juri meyakini, rakyat Indonesia saat ini sudah cerdas dalam memilih presiden. Dia optimis, mayoritas masyarakat mantap untuk memilih Prabowo-Gibran.

"Rakyat sudah cerdas dan pintar dalam memilih calon presidennya. Jadi biarkanlah rakyat memilih sesuai kehendaknhatinya. Hati rakyat saat ini mayoritas ke Prabowo-Gibran," kata Juri.

Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP bicara soal elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang kerap berada di bawah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di berbagai hasil survei. Hasto lantas menyinggung soal adanya intervensi terhadap hasil survei.

"Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai alat pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu. Kalau keputusan MK saja bisa diintervensi istana, masa survei tidak," kata Hasto di Bali, Rabu 22 November.

Hasto mengaku khawatir dengan adanya intervensi tersebut. Sebab menurutnya, rakyat akan melihat kepemimpinan itu dari Ganjar- Mahfud.

"Pak Ganjar, gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan. Pak Ganjar bisa tidur di rumah-rumah rakyat untuk menyerap aspirasi dan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu. Pak Ganjar itu menyelesaikan masalah dengan cepat. Pak Ganjar ini bisa gaspol. Mana yang lain gak punya energi. Jadi, perpaduan Pak Ganjar dan Mahfud adalah perpaduan energi untuk keunggulan Indonesia," ungkapnya.