Bagikan:

JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengaku heran dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang seolah di-back up usai debat keempat Pilpres 2024.

Usai adu argumentasi dengan Gibran dalam debat, Cak Imin mendapat balasan dari kubu pemerintah, salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang membantah Cak Imin soal dampak buruk hilirisasi.

"Jangan pernah ngaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik ketiak para opa-opa yg lain," kata Cak Imin dalam acara deklarasi Relawan Kawula Muda Nusantara AMIN di Jakarta Selatan, Minggu, 28 Januari.

Menurut Cak Imin, jika perdebatan yang diungkap dalam debat berlanjut setelahnya, semestinya Gibran yang harus bersuara untuk kembali adu argumen dengannya.

"Yang debat siapa, yang bantah orang lain. Ya kalau kamu yang debat sama saya, ya kamu yang harus bantan. Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya," tegasnya.

Sebagai informasi, Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal tudingan Cak Imin yang menyebut program hilirisasi ugal-ugalan yang dilakukan pemerintah tidak membawa kesejahteraan kepada masyarakat.

Tudingan tersbut disampaikan Cak Imin dalam debat keempat Cawapres yang berlangsung pada Minggu 21 Januari yang lalu.

Melalui postingan di laman instagramnya, sambil terkekeh Luhut mengatakan ingin mengundang Cak Imin untuk mengunjungi Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang merupakan kawasan industri terpadu untuk pengolahan logam berat dan berlokasi di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Selain Weda Bay, Luhut juga mengajak Muhaimin berkunjung ke kawasan industri berbasis pengolahan nikel di Morowali.

"Saya sebenarnya pengen mengundang Muhaimin berkunjung ke Weda Bay dan Morowali untuk melihat sendiri. Seeing is believing, daripada anda berbohong kepada publik. Yang menurut saya itu karakter yang engga bagus untuk mencapai sesuatu posisi anda membohongi publik dengan informasi seperti tadi," ujar Luhut dari laman Instagramnya, Rabu 24 Januari.

Luhut mengeklaim, berdasarkan data yang dimilikinya, angka kemiskinan di Sulawesi Tengah pada tahun 2015 sebesar 14,7 persen dan pada tun 2023 turun menjadi 12,4 persen.

"Itu apa? Ya karena pertumbuhan ekonomi di sana. Jadi terjadi cukup perbaikan di sana," kata dia.