PROBOLINGGO - Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menyinggung perlunya kestabilan harga bahan pangan. Jangan sampai petani dan konsumen menangis karena merasa dirugikan.
Hal ini disampaikan Atikoh saat bersilaturahmi dengan petani bawang di tepi sawah di Dusun Wonosalam, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, 26 Januari. Awalnya, ia bicara harga bawang harusnya berada di angka kisaran Rp14 ribu untuk menguntungkan mereka.
“Bulan September kemarin, harga bawang Rp9 ribu sampai Rp10 ribu, padahal petani harga paling rendah itu Rp14 ribu. Itu biar bisa beli pupuk, obat-obatan, kalau di bawah itu petaninya rugi," kata Atikoh kepada para petani.
Sehingga, kondisi ini ke depan tak boleh terjadi ketika pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD terpilih. Katanya Atikoh, harus ada kestabilan harga sehingga petani maupun konsumen tidak sama-sama merugi.
"Kalau harga rendah, petani yang menangis. Kalau harga mahal, konsumen menangis. Jadi, perlu ada harga yang adil," tegasnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Probolinggo Edi Sutanto mengatakan ada sejumlah aspirasi dari petani bawang. Di antaranya adalah soal pupuk.
"Harapan kami, jangan terjadi kelangkaan pupuk. Pupuk murah dan tidak berbelit. Itu permintaan dari petani," ujar Edi.
Dalam kesempatan itu, Atikoh sempat menanam bibit bawang bersama para petani. Dengan menggunakan sepatu boots, ia turun ke sawah dan tampak beberapa kali berbincang dengan mereka.