SURABAYA - Museum Pusat TNI Angkatan Laut "Jalesveva Jayamahe" kini resmi dibuka untuk umum guna memudahkan masyarakat menjelajahi kejayaan maritim bangsa Indonesia pada masa lampau serta peran penting TNI AL.
Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Hariyo Poernomo dalam keterangan di Surabaya, Sabtu, mengatakan Museum Pusat TNI Angkatan Laut "Jalesveva Jayamahe" juga sebagai media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI AL dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
"Melalui wahana museum, kami mengajak masyarakat luas untuk berkontemplasi sejenak mengenai jejak perjuangan para pahlawan samudera melalui berbagai misi, operasi dan pertempuran laut dalam upaya mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Itu semata-mata untuk membangun jiwa kepahlawanan, jiwa bahari dan rasa optimistis generasi penerus untuk mengisi kemerdekaan," ujarnya, dilansir ANTARA, Sabtu, 20 Januari.
Pada pembukaan museum di Jalan Raya Hang Tuah No.1, Ujung Perak, Surabaya tersebut, menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, perlombaan, hingga festival kuliner dan kerajinan khas Jawa Timur disajikan selama acara berlangsung.
"Museum Pusat TNI Angkatan Laut 'Jalesveva Jayamahe' mulai dibangun pada 2022 era kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Yudho Margono, setahun kemudian, tepatnya pada 11 September 2023, museum diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali," katanya.
Perwira tinggi di jajaran TNI AL tersebut, menjelaskan museum tersebut memiliki tiga fasilitas ruang pamer yang terdiri atas Gedung Heritage dan Hanggar, Gedung Teater dan Gedung Replika KRI RE Martadinata.
"Selain itu disediakan pula fasilitas penunjang museum lainnya, seperti masjid, kafetaria, serta tata pamer koleksi luar ruang yang menampilkan salah satu koleksi utama museum, yaitu pesawat Gannet yang pernah ikut terlibat pada Operasi Trikora dan Dwikora di era tahun 1960-an," ucapnya.
BACA JUGA:
Ratusan koleksi penting dan bersejarah lainnya milik TNI AL juga dipamerkan di museum itu.
"Mulai dari koleksi-koleksi pribadi tokoh-tokoh TNI Angkatan Laut, koleksi senjata yang digunakan oleh personel TNI Angkatan Laut sejak masa sebelum kemerdekaan hingga saat ini, juga berbagai koleksi alat utama sistem persenjataan (alutsista)," katanya.
Laksma Hariyo menjelaskan museum tersebut juga berbasis teknologi 4.0 yang dirancang dengan konsep kekinian, di mana seluruh perangkat digital dapat terkoneksi dan dikendalikan secara jarak jauh.
Teknologi ini juga memungkinkan akses dan penambahan konten digital dapat dilakukan secara jarak jauh, selama sistem terkoneksi internet.
"Kehadiran teknologi ini didedikasikan untuk para pengawak museum agar lebih efisien dalam hal pemeliharaan dan pengelolaan museum berbasis teknologi ke depan," pungkasnya.