PADANG - Setelah sebelumnya ditutup usai terdampak abu vulkanik, Operasional Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat kembali dibuka Sabtu ini.
"Kemarin (Jumat) BIM sempat ditutup karena terdampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi, tetapi pagi ini setelah dilakukan paper test menunjukkan hasil negatif sehingga bandara sudah bisa dibuka kembali," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi H. Helmiadi di Padang, dilansir ANTARA, Sabtu, 20 Januari.
Capt Megi mengatakan hasil paper test di lapangan pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB menunjukkan hasil negatif. Melalui Notice to Airmen (NOTAM) Nomor B0117/24 NOTAMC B0115/24 yang dikeluarkan AirNav Indonesia, bandara tersebut kembali beroperasi sejak pukul 06.20 WIB.
Pihak Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus memantau dan melakukan pengawasan terkait perkembangan situasi Gunung Marapi berupa pengamatan lapangan dengan interval satu hingga dua jam sekali di beberapa titik sekitar bandara.
"Monitoring dan pengawasan kami lakukan secara berkala, tentunya dengan berkoordinasi intensif dengan seluruh stakeholder penerbangan untuk memastikan operasional penerbangan di BIM bisa beroperasi dengan memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," ujarnya.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, jika penerbangan tetap dilakukan di tengah sebaran abu vulkanik maka berpotensi masuk ke dalam kabin pesawat. Dampak buruk lainnya yaitu abu vulkanik dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat. Selanjutnya, dapat mengganggu navigasi dan sistem elektronik lainnya.
Tidak hanya itu, sebaran abu vulkanik juga menyebabkan landasan menjadi licin sehingga membahayakan aktivitas lepas landas maupun saat pesawat akan mendarat.
Terakhir, abu vulkanik bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat sehingga mengurangi efisiensi.